Menanam Bunga Turi Bisa dari Biji

Tanaman turi banyak dimanfaatkan sebagai salah satu sayuran pada makanan pecel. Bagi yang belum mengetahui, pecel di sini bukan diartikan sebagai bagian dari jenis makanan pecel lele, namun pecel yang mengguakan bumbu kacang sebagai ingredient utamannya.

Bunga turi terdiri dari dua jenis. Ada yang berwarna putih, ada juga yang berwarna merah terang. Tanaman ini termasuk dalam family Fabaceae yang juga satu suku dengan tanaman petai dan jengkol.

Bernama latin Sesbania grandiflora, tanaman turi juga memilik berbagai macam nama lain di beberapa daerah di Indonesia, seperti contohnya di Madura dikenal dengan nama toroy, di Bali dikenal dengan nama tuwi, di Sulut (turing , suri), di Bima (palawu), di Timor(gala- gala), di Rote (ngganggala, kalala, di Gorontalo (uliango), di Sumba (tanunu), di Bugis (ajatulama), serta nama- nama lain yang pastinya berbeda ditiap daerahnya. Jika dalam bahasa inggris, tanaman turi disebut juga agathi.

Dikatakan bahwa akar dari tanaman turi yang berbintil- bintil berguna untuk menyuburkan tanah. Fungsi bintil- bintil tadi adalah mengikat nitrogen dalam tanah sehingga kondisi tanah selalu diperbaiki.

Sedangkan fungsi lain dari tanaman turi selain bunganya digunakan sebagai sayur pecel, daun serta polong yang masih muda juga bisa dijadikan sayur setelah direbus terlebih dahulu. Selain berfungsi sebagai makanan, sebagai fungsi pengobatan juga tersedia pada tanaman ini. Kandungan tanin pada tanaman turi mampu digunakan sebagai bagian dari pengobatan. Selain itu, sebuah penelitian mengatakan bahwa getah tanaman ini mengandung astringen. Bijinya mengandung 70% protein, dan masih banyak hal berguna lainnya yang mungkin akan dibahas pada artikel berikutnya.

Tentang pembudidayaan tanaman turi, tanaman ini bisa diperbanyak dengan cara menanam dari biji. Jadi, ketika polong yang menggantung sudah mulai tua atau berwana kecoklatan,maka bijinya sudah bisa kita tanam.

Dalam satu polong akan terdapat kurang lebih 10-15 biji tanaman turi. Letakan pada media tanam yang sudah dicampur dengan pupuk kemudian tutup kembali dengan media tanaman lagi dengan tebal 2-3cm. Siram dengan air bersih tanpa merubah posisi biji yang sudah tertutup media tanam. Letakan pada area yang cukup hangat agar biji cepat berkecambah dan tumbuh tunas. Dalam satu minggu, tunas tanaman ini akan mulai muncul ke permukaan tanah dan siap untuk menyambut sinar matahari. Usahakan agar kondisi tanah tidak dalam kondisi kering agar proses tumbuhnya tidak terganggu.