Babandotan Cegah dan Hambat Hama Tanaman



Tanaman liar atau suket yang kehadiranya selalu dianggap sebagai gulma akan terus mendapat predikat itu selama kita tak tau nama serta kegunaan serta alasannya tumbuh disekitar kita. Seperti contohnya tanaman babandotan yang biasa tumbuh liar dihalaman, pekarangan, selokan atau area terbuka lain di sekitar rumah.



Babandotan atau tanaman yang bernama latin Ageratum conyzoides Linn. ini juga memiliki sebutan lain di berbagai daerah di Indoesia. Di Sumatra dikenal dengan nama daun tombak, rumput tahi ayam atau siangit, kemudian disebut babandotan, bandotan, dus wedusan, tempuyak dan berokan (Jawa), sedangkan di Sulawesi dikenal dengan nama dawet, lawet, rukut manoe dan sopi.

Sebagai obat berbagai macam penyakit, di Afrika tanaman babadotan familiar digunakan sebagai obat luka, antiinflamasi, analgesik serta antipiretik. Menurut studi fitokimia, tanaman babandotan menunjukan beberapa kandungan seperti; steroid, sterol, triterpenoid, fenol, saponin, asam lemak, flavonoid, tanin, fenolik, karbohidrat, protein, dan alkaloid.

Dalam bidang pertanian Tanaman babandotan juga bisa digunakan sebagai penghambat tingkat perkembangan hama. Penggunaanya dengan cara disemprotkan pada bagian tanaman yang terserang setiap pagi dan sore hari. Sedangkan untuk proses pembuatanya menggunkan kisaran 0.5 kg daun babandotan pada setiap campuran 1lt air bersih. Bisa menggunakan campuran deterjen sebanyak 1gr atau bisa juga di hilangkan.

Bahan- bahna yang telah terkumpul disatukan, namun sebelumnya lebih baik daun babandotan dicincang terlebih dulu sebelum direndam dalam air selama kurang lebih 24 jam. Ramuan ini bisa segera digunakan untuk membasmi bermacam jenis hama secara umum.
Babandotan Cegah dan Hambat Hama Tanaman Babandotan Cegah dan Hambat Hama Tanaman Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on August 04, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.