Sebagai pakan berbagai macam ternak, azolla bisa diberikan dalam bentuk segar ataupun dalam bentuk sudah dikeringkan. Jadi ketika stock panenan azolla sudah terlalu banyak, maka azolla dapat disimpan sebagai stock dalam bentuk kering.
Azolla hidup di air dengan kebutuhan intensitas matahari yang cukup tinggi atau sekitar 75%. Untuk area yang ternaungi atau sedikit terkena sinar bias matahari, maka pertumbuhan azolla menjadi terganggu. Selain sinar matahari yang digunakan untuk berfotosintesis, pemberian pupuk juga menjadi bagian tak terpisahkan ketika menanam azolla.
Air yang dipergunakan sebagai media tanam harus selalu mengandung pupuk atau nutrisi atau unsur hara yang kemudian akan diserap oleh perakaran azolla dan didistribusikan untuk pertumbuhan. Pupuk yang dibutuhkan agar tanaman azolla bisa tumbuh dengan subur adalah dengan memberikan pupuk yang mengandung unsur hara phosfor.
Di singkat dengan (P), unsur hara yang satu ini bisa kita dapatkan di toko-toko pertanian. Selain berasal dari pupuk komersil yang dijual di toko-toko pertanian, kita juga bisa dapatkan pupuk yang berasal dari bahan alami, antara lain berasal dari air bekas kolam ikan, air cucian beras, pupuk kandang dan cacahan batang pisang.
Pengaplikasian pupuk alami selain air bekas kolam ikan sebaiknya di diamkan terproses selama 7 hari di dalam kolam. Biarkan terlebih dahulu airnya terisi penuh dengan nutrisi sebelum tanaman azolla bisa ditebar ke dalam kolam. Apalagi ketika menggunakan kolam terpal yang masih dalam kondisi baru, sisa bau kimia yang masih menempel pada terpal akan mengganggu pertumbuhan tanaman azolla.
Membuat kolam azolla bisa dimana saja asalkan terdapat sinar matahari yang jatuh ke permukaan kolam. Tanpa sinar matahari, proses fotosintesis atau pengolahan makanan pada tanamanazolla tidak akan terjadi.
Kolam azolla tak perlu naungan, apalagi untuk tujuan agar terhindar dari tetesan air hujan. Justru air hujan dengan kadungan mineralnya sangat baik digunakan untuk budidaya azolla. Terkecuali ketika di daerah kita memiliki kualitas air hujan yang sampai bisa membuat gatal sewaktu terkena kulit, maka hal itu perlu dihindari.
Air hujan untuk kolam azolla menjadi salah satu yang disarankan untuk dipergunakan. Namun, agar tanaman azolla tidak ikut hanyut ketika hujan besar datang, maka pipa batas air untuk pembuangan perlu dibuat.
Azolla Kena Air Hujan Mati?
Mengenai matinya azolla yang disebabkan oleh air hujan, sebaiknya dilakukan pengecekan terlebih dahulu mengenai kondisi fisik kolamnya. Apakah kolamnya terlalu dangkal sehingga ketika hujan besar datang semua nutrisi di dalam kolam juga ikut mengalir ke luar kolam?
Kolam azolla tidak perlu terlalu dangkal, hingga kedalaman 50cm sekalipun azolla akan tetap tumbuh dengan subur asalkan terdapat nutrisi di dalam airnya. Jadi, semakin dalam air pada kolam, volumenya akan semakin banyak dan semakin banyak pula stock nutrisi atau pupuk yang harus ditambahkan.
Sebagai analogi atau contoh perumpamaan, teh celup yang digunakan untuk memberi rasa pada air dalam cangkir hanya akan membutuhkan satu helai teh celup saja dan tidak akan sebanding rasanya ketika diaplikasikan pada air dalam satu wadah ember besar.
Selain itu, semakin rendah air kolamnya, maka suhu panas matahari yang terperangkap akan semakin tinggi, hal itu akan berdampak buruk bagi pertumbuhan tanaman azolla. Namun ketika, kedalaman air kolam mencapai lebih dari 25cm, maka dalam kondisi matahari yang sangat terik sekalipun suhu air dalam kolam akan tetap dalam batas aman. Sebagai tambahan, kolam terpal yang dibuatkan lubang atau ditanam dalam tanah menjadi sangat baik karena mampu menyerap suhu panas matahari yang dihasilkan.
Azolla Kena Air Hujan Mati?
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
April 01, 2020
Rating:
No comments:
Post a Comment