Berudu atau kecebong yang jumlahnya banyak pasti akan berbahaya bagi kehidupan tanaman azolla yang kita budidayakan. Oleh karena itu, segala upaya harus dilakukan agar kondisi azolla yang kita tanam bisa tetap subur dan bisa kita panen sebagai pakan harian untuk ternak.
Ada berbagai macam jenis katak ataupun kodok yang mungkin tinggal di sekitar kolam azolla. Ada yang biasa hidup di pepohonan, berkulit budug, dan masih banyak lagi jenis katak ataupun kodok yang tetap membutuhan air sebagai habitat untuk bertelur.
Mereka semua adalah ancaman bagi tanaman azolla. Semua jenis berudu atau kecebong yang telah menetas menyukai azolla. Semakin banyak jumlah berudu yang menetas, maka semakin cepat pula kerusakan yang akan diakibatkan. Apalagi ketika kolam azolla dihuni oleh kecebong yang mampu tumbuh besar, maka lama waktu serta jumlah azolla yang dikonsumsi akan semakin banyak pula.
Ada yang memilih untuk membasmi berudu atau kecebong dengan cara diracun menggunakan insektisida atau racun jenis lainnya. Namun, penulis memilih untuk meletakan sebuah perangkap buatan tangan yang tak perlu membunuh berbagai jenis organisme yang ada dalam kolam azolla.
Salah satunya dengan membuat perangkap sederhana yang terbuat dari botol mineral bekas. Dengan bahan, alat dan cara yang sangat sederhana, nantinya berudu akan dengan mudah masuk dalam perangkap.
Memotong dan melubangi botol dengan alat pisau atau gunting dan solder, maka dalam beberapa menit saja perangkap berudu dari bahan botol plastik mineral bekas sudah bisa dipergunakan.
Umpan untuk pancingan cukup menggunakan nasi dan diletakan dalam perangkap botol. Selain itu, menggunakan jenis umpan lain yang sifatnya tenggelam dan tak mudah hancur juga bisa dilakukan, sebagai contoh; pisang, tahu, pelet, sayuran, dll. Gunakan umpan yang mampu mencuri perhatian berudu hingga akhirnya mereka memilih untuk mengejar upan yang telah diletakan di dalam botol perangkap.
Sebagai tambahan, dengan memberikan botol perangkap, maka berudu atau kecebong yang telah terangkap bisa langsung diberikan sebagai pakan ikan nila, ayam atau ternak yang lainnya. Jika hanya mengandalkan ikan predator, jumlah berudu yang terlalu banyak belum tentu bisa dijangkau oleh ukuran perut ikan predator.
No comments:
Post a Comment