Tanaman Awar-awar Ternyata Obat Tradisional

Tanaman ini sering kita jumpai tumbuh liar di pekarangan atau di pinggir jalan ini akan tumbuh dan tumbuh lagi jika akarnya masih menancap kuat pada tanah. Jika dibiarkan, tanaman awar- awar akan mampu tumbuh hingga besar. Tanaman awar- awar bernama latin Ficus septica Burm. f. masih satu kerabat dengan beringin, ara atau fig atau tin, karet kebo serta ketapang biola. Mereka masih dalam satu family yang sama (Moraceae).

Jika ingin melihat kesamaan antara masing- masing tanaman tersebut diatas merupakan hal yang cukup mudah. Hal paling mudah biosa dilihat dari cara dan bentuk buah masing- masing tanaman. Mereka memliki bentuk buah yang sama (berbeda ukuran) dengan buah yang muncul pada batang bagian pucuk ataupun batang manapun. Yang kedua bisa dilihat dari teksture buahnya yang jika dibuka memiliki ciri- ciri yang sama. Lebih jauh dari segi perbanyakan, tanaman ficus juga bisa diperbanyak dengan cara vegetatif atau stek batang.

Meski terlihat seperti tanaman liar yang tidak berguna dan dikenal sebagai penghasil banyak ulat daun pada musimnya, tanaman awar- awar merupakan salah satu dari berbagai macam tanaman yang bisa dijadikan bahan obat tradisional. Tanaman awar- awar dikenal masyarakat dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit, radang usus buntu, gigitan ular berbisa dan penyakit asma. Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa tanaman ini memiliki potensi sebagai antikanker.

Menurut Steenis (2008), daun awar- awar memiliki kandungan bahan aktif antara lain;
Daun: saponin dan flavonoid.
Buah: mengandung  alkaloid dan tanin
Akar: mengandung senyawa polifenol