Segera setelah membaca artikel ini, kita bisa langsung mempraktekan cara- cara yang sudah tertulis di blog. Kita tinggal memilih cara mana yang sesuai dengan kebutuhan, pengalaman atau kemampuan ataupun bagi yang baru pertama kali akan mencoba sekalipun akan ada caranya.
Memperbanyakan tanaman secara umum bisa dilakukan dengan dua cara. Bisa dengan cara generative (memperbanyak tanaman dengan menanam dari biji) atau bisa juga menggunakan cara perbanyakan vegetative (memperbanyak tanaman dengan cara mengambil bagian dari tanaman induk; batang, daun, akar, dll).
Memperbanyakan tanaman secara umum bisa dilakukan dengan dua cara. Bisa dengan cara generative (memperbanyak tanaman dengan menanam dari biji) atau bisa juga menggunakan cara perbanyakan vegetative (memperbanyak tanaman dengan cara mengambil bagian dari tanaman induk; batang, daun, akar, dll).
Dengan cara generative atau menanam dari biji. Kita hanya membutuhkan biji dari buah dewandaru yang sudah tua atau berasal dari buah yang sudah berwarna merah atau merah tua. Bersihkan biji dari sisa daging buah yang masih tertinggal lalu timbun biji di dalam media tanam yang sehat. Jika ingin aman lebih baik menggunakan pasir sungai sebagai media tanamnya. Kemudian, dengan disiram basah, letakan semaian biji dewandaru pada area full sun hingga biji mulai tumbuh.
Tidak begitu lama maka biji dewandaru akan segera tumbuh. Ciri daun pucuknya berwarna merah mirip seperti pucuk daun jambu namun lebih kecil dan tipis. Menanam dewandaru dari biji memang semudah itu. Namun, kekuranganya adalah tanaman akan butuh waktu lama hingga nantinya menghasilkan buah jika memilih untuk menanam dari biji.
Untuk cara yang kedua yaitu dengan metode vegetative. Menggunakan metode vegetative untuk memperbanyak tanaman dewandaru bisa dilakukan dengan mengambil bagian dari tanaman induk. Teknis dalam mengambil bagian dari tanaman induk bisa diaplikasikan dengan metode stek, cangkok, okulasi ataupun dengan cara merunduk. Keempat cara tadi akan menghasilkan tanaman baru yang memiliki kesamaan dengan tanaman induknya dan pastinya akan menghasilkan buah tanpa membutuhkan waktu tunggu yang lama.
Stek Dewandaru,
Stek dewandaru dilakukan dengan mengambil potongan dari pucuk tanaman sekitar 15-20cm atau mengambil dari batang yang ada di bagian bawah pucuk. Tingkat keberhasilan akan tinggi jika stek diletakan dalam suhu hangat (green house) yang stabil dengan ketersedian oksigen yang baik.
Caranya hanya dengan memotong sekali jadi agar tidak terjadi luka pada busa batang (bagian tengah batang) tanamannya. Beri atau oleskan fungisida serta zpt (zat pegatur tumbuh jika diperlukan). Lalu stek bisa ditancapkan pada media dan letakan pada green house atau disungkup. Dalam 2- 3 minggu stek dewandaru akan menunjukan progress dengan ditandai mulai munculnya tunas muda. Namun, Jika tanaman justru menjadi mati /kering berarti suhu hangat green house tidak stabil. Kemudian, jika terjadi kasus lain semisal tanaman berjamur dan mati maka perlu diperhatikan bagian luka bekas potongan serta kondisi kesehatan media tanam yang digunakan.
Cangkok Dewandaru,
Sama dengan cara cangkok tanaman buah yang sudah umum dilakukan, memperbanyak tanaman dewandaru juga bisa dilakukan dengan cara mencangkok. Gunakan sayatan 3-5 cm bersihkan kambium lalu tutup dengan media cangkok. Waktu tunggu perbanyakan dengan cara cangkok kurang lebih 2-3 bulan turun cangkok.
Merunduk Dewandaru,
Sama dengan cangkok, cara ini dilakukan dengan membengkokan batang dan menutupnya dengan tanah. Bisa dengan cara menyayat dan menghilangkan kambium atau tinggal tutup dengan tanah. Cara ini kurang sesuai atau kurang efektif untuk produksi masal, namun untuk coba- coba satu dua batang saja bisa dilakukan.
Okulasi Dewandaru,
Cara ini banyak dilakukan, karena tingkat fleksibilitas dan fungsi tanamnya. Menggunakan tanaman dewandaru yang tumbuh dari biji sebagai root stock, lalu bagian atas akan disambung dengan batang dewandaru yang sudah produktif. Hal itu dilakukan untuk mempersingkat waktu tanam tanaman dewandaru agar segera mampu berbuah.
Tidak begitu lama maka biji dewandaru akan segera tumbuh. Ciri daun pucuknya berwarna merah mirip seperti pucuk daun jambu namun lebih kecil dan tipis. Menanam dewandaru dari biji memang semudah itu. Namun, kekuranganya adalah tanaman akan butuh waktu lama hingga nantinya menghasilkan buah jika memilih untuk menanam dari biji.
Untuk cara yang kedua yaitu dengan metode vegetative. Menggunakan metode vegetative untuk memperbanyak tanaman dewandaru bisa dilakukan dengan mengambil bagian dari tanaman induk. Teknis dalam mengambil bagian dari tanaman induk bisa diaplikasikan dengan metode stek, cangkok, okulasi ataupun dengan cara merunduk. Keempat cara tadi akan menghasilkan tanaman baru yang memiliki kesamaan dengan tanaman induknya dan pastinya akan menghasilkan buah tanpa membutuhkan waktu tunggu yang lama.
Baca juga artikel lain tentang dewandaru:
Fungsi Tanaman Dewandaru untuk Kesehatan
Bentuk Benih Biji Tanaman Dewandaru
Stek Dewandaru,
Stek dewandaru dilakukan dengan mengambil potongan dari pucuk tanaman sekitar 15-20cm atau mengambil dari batang yang ada di bagian bawah pucuk. Tingkat keberhasilan akan tinggi jika stek diletakan dalam suhu hangat (green house) yang stabil dengan ketersedian oksigen yang baik.
Caranya hanya dengan memotong sekali jadi agar tidak terjadi luka pada busa batang (bagian tengah batang) tanamannya. Beri atau oleskan fungisida serta zpt (zat pegatur tumbuh jika diperlukan). Lalu stek bisa ditancapkan pada media dan letakan pada green house atau disungkup. Dalam 2- 3 minggu stek dewandaru akan menunjukan progress dengan ditandai mulai munculnya tunas muda. Namun, Jika tanaman justru menjadi mati /kering berarti suhu hangat green house tidak stabil. Kemudian, jika terjadi kasus lain semisal tanaman berjamur dan mati maka perlu diperhatikan bagian luka bekas potongan serta kondisi kesehatan media tanam yang digunakan.
Cangkok Dewandaru,
Sama dengan cara cangkok tanaman buah yang sudah umum dilakukan, memperbanyak tanaman dewandaru juga bisa dilakukan dengan cara mencangkok. Gunakan sayatan 3-5 cm bersihkan kambium lalu tutup dengan media cangkok. Waktu tunggu perbanyakan dengan cara cangkok kurang lebih 2-3 bulan turun cangkok.
Merunduk Dewandaru,
Sama dengan cangkok, cara ini dilakukan dengan membengkokan batang dan menutupnya dengan tanah. Bisa dengan cara menyayat dan menghilangkan kambium atau tinggal tutup dengan tanah. Cara ini kurang sesuai atau kurang efektif untuk produksi masal, namun untuk coba- coba satu dua batang saja bisa dilakukan.
Okulasi Dewandaru,
Cara ini banyak dilakukan, karena tingkat fleksibilitas dan fungsi tanamnya. Menggunakan tanaman dewandaru yang tumbuh dari biji sebagai root stock, lalu bagian atas akan disambung dengan batang dewandaru yang sudah produktif. Hal itu dilakukan untuk mempersingkat waktu tanam tanaman dewandaru agar segera mampu berbuah.
Empat Cara Perbanyakan Tanaman Dewandaru
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
October 07, 2019
Rating:
No comments:
Post a Comment