Jeruk purut sebagai bagian dari bumbu rempah yang familiar digunakan bagi masyarakat Indonesia ataupun Asia secara keseluruhan. Keberadaan daun jeruk bisa membuat aroma masakan menjadi jauh lebih sedap terutama untuk memasak jenis masakan yang menggunakan ikan.
Daun jeruk purut memiliki keunikan dari bentuk fisiknya. Oleh karena itu, orang awam sekalipun mampu dengan mudah mengenali ciri-ciri dari daun jeruk purut. Berbentuk seperti biola, daun jeruk purut juga menyerupai angka 8 yang pada tengahnya selalu berbentuk mengecil. Selain dapat dengan mudah dikenali dari bentuk fisiknya, aroma daun jeruk purut juga unik dan mewakili aroma masakan tertentu yang memang menggunakan daun jeruk purut sebagai jurus utama yang membuat aroma masakan jadi lebih sedap.
Setelah mengetahui ciri-ciri fisik dari daun jeruk purut, maka tiba saatnya untuk mencari dan memilih tanaman jeruk purut yang baik sebagai tanaman inti yang bisa setiap waktu kita manfaatkan sebagai bumbu rempah alami untuk berbagai jenis masakan.
Tanaman jeruk purut terdiri dari beberapa pilihan; ada yang tumbuh dari biji, ada yang berupa hasil okulasi atau sambung pucuk dan ada pula yang merupakan hasil dari stek batang. Ketiganya berbeda dalam metode penanaman serta berbeda juga fungsinya.
Tanaman jeruk purut dari biji
Merupakan bibit jeruk purut yang dibudidaya dengan cara menanam secara generatif atau menggunakan bijinya. Tanaman jeruk purut yang tumbuh dari biji akan memiliki sistem perakaran yang lebih tangguh. Tanaman ini akan cocok jika ditanam langsung dalam tanah dan dibiarkan untuk tumbuh berukuran besar atau hingga maksimal setinggi 3-4meter. Kekurangan dari tanaman jeruk purut yang tubuh dari biji adalah masa waktunya untuk berbuah akan lebih lama sekitar 4-5 tahun atau bahkan lebih.
Tanaman jeruk purut hasil stek batang
Stek jeruk merupakan opsional budidaya tanaman jeruk untuk mendapatkan karakter turunan dari tanaman induknya. Sifat asli dari tanaman induk akan secara mutlak sama jika menggunakan metode stek. Untuk melakukan stek tanaman jeruk purut juga tidak sulit untuk dilakukan, dengan catatan bahwa kondisi kesehatan dari tanaman induk sudah terjamin unggul. Jika kondisi indukan tanaman sudah terjangkit penyakit, maka secara terus menerus keturunan dari stek juga akan mengalami atau mempunyai kondisi yang sama. Bibit jeruk purut yang berasal dari stek akan cocok untuk diletakan dalam pot atau polybag. Bibit tersebut akan lebih cepat menghasilkan buah jika memang sebelumnya diambil dari indukan yang bagus. Perawatan media tanam serta pemupukan juga perlu rutin dilakukan agar kondisi tanaman jeruk purut dalam pot atau polybag tetap dalam kondisi terbaiknya.
Tanaman jeruk purut hasil okulasi / sambung pucuk
Bibit jeruk purut dengan metode okulasi dan sambung pucuk merupakan hasil gabungan antara batang bawah dari jeruk jenis lain yang kemudian disambung dengan jenis jeruk purut. Bibit dengan tipe ini memiliki sistem perakaran yang bagus karena batang bawahnya berasal dari tanaman yang tumbuh dari biji. Memilih bibit jeruk purut hasil okulasi dan sambung pucuk akan cocok ditanam langsung di tanah serta pilihan bagus untuk diletakan pada pot. Sebagai tambahan, bibit jenis ini juga akan mampu menghasilkan buah tanpa menunggu terlalu lama.
Karakter Tanaman Jeruk Purut
Merawat tanaman jeruk purut agar mampu tumbuh subur adalah keinginan setiap orang. Namun, jika sudah beberapa kali memiliki tanaman jeruk purut dan selalu saja mati, kemungkinan ada yang salah dengan cara merawatnya. Merawat jeruk purut sebenarnya bukanlah hal yang terlalu sulit untuk dilakukan. Secara umum tanaman jeruk purut senang hidup pada habitat yang panas atau beriklim tropis seperti yang ada di Indonesia. Jadi tak ada alasan untuk tidak bisa menanam tanaman jeruk purut di dalam pot atau pun menanamnya langsung dalam tanah. Kecuali kita mendapatkan bibit jeruk purut dengan kualitas yang buruk atau sudah terjangkit penyakit dalam batangnya, maka segala upaya akan sia-sia untuk dilakukan.
Tanaman jeruk secara keseluruhan menyukai area yang cenderung kering atau tidak basah serta perakaran yang dalam. Selain itu ketersedian nutrisi dalam tanah juga harus terus terjaga. Oleh karena itu, selain memilih bibit jeruk yang sehat dan berasal dari bibit stek, bibit okulasi atau sambung pucuk , maka kesempatan atau potensi hidup yang dimiliki tanaman jeruk akan lebih besar.
Jika memilih bibit asal stek maka usahakan agar tanaman jeruk bisa menumbuhkan banyak akar yang sehat di dalam tanah. Lebih jauh, dengan memilih bibit asal okulasi dan sambung pucuk maka sistem perakaran yang dalam akan membantu tanaman jeruk purut untuk terhindar dari kondisi cuaca yang buruk, semisal kondisi kemarau atau curah hujan yang terlalu banyak. Jika ditanam langsung dalam tanah, tanamah jeruk purut yang dalam agar akar akan mampu menyebar ke berbagai arah serta meminimalisir kematian perlahan karena sebab kondisi kelembaban yang buruk dan kemungkinan serangan hama uret pada bagian akar tanaman.
Membeli dan Menanam Jeruk Purut
Sebagai salah satu tanaman rumahan, tanaman dengan nama ilmiah Citrus hystrix ini juga banyak dicari untuk dijadikan tabulampot atau ditanam pada polybag. Hal itu tetap bisa dilakukan selama segala kebutuhan untuk tujuan tanaman bisa bertumbuh dan menghasilkan buah bisa terpenuhi. Untuk menanam jeruk purut di dalam pot maka persiapkan tanaman yang baru dibeli dan pindahkan pada pot yang baru.
Sebisa mungkin untuk mengganti media tanam bawaan dari penjualnya dengan media tanam yang lebih memiliki kadar nutrisi yang tinggi serta bisa berfungsi maksimal. Kita bisa berikan campuran antara pasir, sekam bakar,pupuk kandang, arang kayu serta tanah biasa dengan perbandingan 1:1.
Pastikan agar media tanam tidak bersifat menyimpan air terlalu banyak seperti yang dilakukan oleh media tanam cocopeat. Hal itu akan menghambat pertumbuhan akar serta menggangu pertumbuhan daun baru tanaman jeruk perut. Kita tidak perlu menambahkan media tanam cocopet karena sudah diwakilkan oleh arang kayu serta arang sekam yang berguna sebagai ceruk untuk menyimpan cadangan makanan serta air bagi tanaman dalam pot.
Perawatan Tanaman Jeruk Purut
Proses penyiraman bisa dilakukan 2 kali sehari dan hal itu dilakukan ketika kondisi memang sedang panas. Yang terpenting adalah jangan biarkan media tanamnya sampai mengering atau bahkan sangat basah ketika tiba musim hujan. Kemdian, untuk pemupukan, kita bisa lakukan pemupukan selama 2-3 bulan sekali dengan cara meletakan pupuk pada area permukaan. Pupuk NPK cair ataupun padat ataupu pupuk kandang bisa menjadi pilihan. Selain itu, proses replanting / pergantian media tanam juga perlu dilakukan setidaknya selama 6 bulan sekali. Hal itu dilakukan agar kita bisa mengetahui kondisri perakaran tanaman jeruk purut, melakukan pemankasan akar atau sekedar merontokan media lama dan menggantinya dengan yang lebih bernutrisi.
Kenapa Jeruk Purut Mudah Mati
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
December 10, 2019
Rating:
No comments:
Post a Comment