Mencangok adalah hak segala insan manusia. Dengan melakukan cangkok tanaman, kita sedang berupaya mengingat pelajaran biologi saat dibangku sekolah dan mempraktekan salah satu tema yaitu mengenai mempertahankan kehidupan tumbuhan tertentu dari kepunahan.
Menurut ilmu biologi pertanaman, mencangok merupakan salah satu jenis pembudidayaan tanaman secara vegetatif dengan cara mengambil bagian dari tanaman. Lebih spesifik lagi, proses mencangkok merupakan sebuah upaya menduplikasi tanaman induk agar memiliki anakan atau keturunan yang memiliki karakter sama persis dengan karakter yang dimiliki oleh tanaman induk.
Berbeda dengan jenis budidaya secara generatif, metode perbanyakan atau budidaya tanaman secara generatif adalah menggunakan biji sebagai sumber utama dalam melakukan duplikasi tanaman. Hal itu dilakukan dengan berbagai alasan, seperti contohnya; banyak tersedia biji tanaman yang dihasilkan, ditanam untuk tujuan mendapatkan rootstock sebagai bahan sambung pucuk atau okulasi, serta alasan lain yang tidak dapat tercapai jika hanya mengandalkan metode vegetatif untuk melakukan budidaya tanaman.
Melakukan cangkok termasuk salah satu jenis budidaya secara vegetatif yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh; tanaman tertentu yang tergolong susah jika diperbanyak dengan menggunakan stek atau cutting, mencangkok untuk mendapatkan batang dengan ukuran besar tertentu yang akan digunakan sebagai bahan tabulampot, ketersediaan batang besar pada tanaman induk atau untuk tujuan peremajaan atau prunning atau pemangkasan besar. Beberapa hal tersebut diatas yang menjadikan budidaya tanaman dengan cara mencangkok wajib untuk dilakukan.
Secara garis besar, teknik atau tata cara mencangkok tanaman tidak lah berbeda jauh ketika akan diaplikasikan untuk tanaman yang satu dan tanaman lainnya. Mencangkok yaitu menyayat bagian kulit kayu selebar 2-3cm dan menghilangkan lapisan kambium pada kayu tanaman yang telah disayat dan dibuang bagian kulitnya. Hal itu dilakukan untuk tujuan menghambat penyaluran nutrisi dari ujung tunas dan berhenti di batas area yang dicangkok saja. Dengan begitu, maka secara natural tanaman akan menghasilkan akar sebagai syarat mendapatkan asupan makanan yang disalurkan dari bagian akar tanaman.
Maka, dengan memiliki dua sumber pendapatan makanan dan nutrisi dari pucuk serta area perakaran maka kegiatan siang malam bagi tanaman tetap bisa dilakukan. Pada siang hari, tanaman lebih aktif untuk melakukan fotosintesis atau mendapatkan makanan dari memanfaatkan keberadaan sinar matahari, sebaliknya ketika malam hari maka perakaran tanaman akan bekerja menyerap nutrisi dalam tanaman sembari akar semakin tumbuh panjang untuk mencari sumber makanan.
Setelah mengetahui sedikit siklus atau penjelasan tentang mencangkok tanaman, sekarang saatnya kita mengetahui cara yang tepat untuk melakukan cangkok saat musim kemarau tiba.
Mencangkok pada saat musim kemarau sebenarnya merupakan waktu tebaik melakukan cangkok. Kenapa demikian, karena kondisi kelembaban serta keberadaan air tidak terlalu banyak. Coba saja ketika waktunya musim hujan tiba, maka setiap hari akan turun hujan dan media cangkok akan basah didominasi oleh air hujan serta disusul dengan intensitas matahari yang hanya memiliki waktu sedikit untuk bersinar. Hal seperti itu akan menjadi hambatan mendasar untuk lambatnya proses tumbuh perakaran, dominasi tubuhnya kalus pada luka cangkokan, serta tinggi resiko untuk terjadinya kegagalan dalam proses cangkok.
Untuk melakukan cangkok pada musim kemarau maka yang utama perlu kita persiapkan ialah media cangkok yang akan digunakan. Media cangkok bisa kita pilih dari bahan yang memiliki kemampuan tinggi tentang menyerap dan menyimpan cadangan air. Beberapa bahan yang memiliki kemampuan daya serap air tinggi selain canebo adalah media cangkok cocopeat serta lumut pagar. Kedua media itu bisa kita gunakan sebagai bahan utama dengan dicampur media lain seperti pasir serta tanah subur. Tanah subur bisa berupa tanah kompos atau jenis pupuk kandang apapun sebagai sedikit campuran saja. Gunakan perbandingan 2:0,5:0,5. Jadi 0,5 di peruntukan untuk penggunaan pasir serta tanah subur hanya sebagai syarat campuran saja.
Setelah persiapan media cangkok selesai, maka sekarang saatnya melakukan cangkok. Berikut urutan dalam mencangkok Saat Musim Kemarau;
- Sayat batang dengan lebar 2-3cm,
- Bersihkan kambium yang masih tersisa pada batangnya,
- Persiapkan plastik PE atau plastik kiloan yang tebal agar tidak rusak terkena panas selama dua hingga tiga bulan,
- Pasangkan plastik, kunci sambungan dengan stepler atau lidi, lalu ikat bagian bawah plastik yang telah terpasang pada batang yang akan dicangkok,
- Setelah plastik tertata rapi, maka media tanam cangkok yang sudah dipersiapkan lalu dibasahi, namun jangan terlalu banyak kandungan airnya. Media cocopet memang media terbaik untuk urusan menyerap air, oleh karena itu usahakan ketika kita peras kondisinya tidak keluar air. Meski tidak keluar air warna gelap mengindikasi bahwa kandungan air dalam cocopeat sangat tinggi,
- Lalu masukan media cangkok tadi sedikit demi sedikit ke dalam plastik,
- Isi plastik sembari memadatkan media,
- Jika plastik sudah terisi penuh dengan media maka bisa kita ikat rapat plastik bagian atas nya,
- Lilitkan tali sebanyak tiga atau dua kali pada pastik yang berisi media tadi, ikat kencang agar media menjadi padat. Kondisi padat akan menghindarkan putusnya perakaran pada awal mulai tumbuh,
- Tidak perlu melubangi plastik agar kelembaban media tetap terperangkap hingga nantinya cangkokan bisa dipanen,
Mencangkok pada musim kemarau bukanlah sebuah halangan. Justru melakukan cangkok saat musim kemarau memiliki keutungan sendiri. Tentunya dengan tata cara yang tepat serta diaplikasikan untuk tujuan menangani kondisi kemarau. Setelah membaca artikel di atas semoga pada musim kemarau ini atau kemarau yang akan datang kita tetap bisa melakukan kegiatan mencangkok dengan hasil panenan cangkok yang tetap membahagiakan.
Tips Mencangkok Saat Musim Kemarau
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
December 09, 2019
Rating:
No comments:
Post a Comment