Basmi Hama dalam Wadah Pot


Tabulampot, tanaman buah dalam pot sudah menjadi cara bertanam yang familiar untuk dilakukan. Berbagai keunggulan dan hal positif yang bisa didapatkan menjadi alasan mengapa banyak orang yang memilih bertanam dalam media pot.

Salah satu alasan utama memilih bertanam dalam pot ialah tingkat fleksibilitas yang bisa dicapai. Tanaman dalam pot bisa dipidah ke sana ke mari sesuai visual untuk merubah desain lingkungan taman.

Bertanam dalam pot, polybag ataupun drum plastik merupakan jenis-jenis wadah tanam yang dipilih dan penggunaannya menyesuaikan ukuran dari jenis tanaman. Mulai dari tanaman bunga, tanaman hias daun hingga tanaman buah yang berukuran sedang ataupun yang memiliki tinggi hingga 2meter /lebih, semua bisa ditanam secara fleksibel.

Artinya bahwa sebagai substitusi kerja akar yang secara alami akan mencari sumber makanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka keberadaan nutrisi dalam wadah tanam juga harus selalu tersedia.

Beri makan tanahnya maka tanaman bisa hidup dengan subur dan leluasa. Hal itu yang harus jadi poin utama ketika ingin bertanam dan menyediakan media tanam terbaik bagi tanaman.


Dengan memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman pada media tanamnya bukanlah poin terakhir yang harus dilakukan. Meletakan tanaman pot agar mendapat asupan sinar matahari yang cukup juga harus dilakukan.

Matahari merupakan sumber utama tanaman untuk mengolah salah satunya glukosa (fotosintesis) untuk nantinya dikembalikan lagi atau didistribusikan ke seluruh bagian tanaman. Keberadaan matahari juga akan membantu kondisi media tanam agar tidak terlalu lembab dengan cara menguapkan air yang terlalu banyak. Banyaknya kandungan air dalam pot berpotensi menimbulkan jamur serta berbagai macam penyakit yang secara otomatis akan mengganggu sistem kerja perakaran tanaman.

Selain itu, kondisi perakaran yang terlalu kering atau terlalu banyak rongga juga berpotensi untuk menjadi sarang seranga. Munculnya banyak rongga dalam tanah bisa terjadi karena media yang digunakan tidak tercampur dengan rata. Salah satu contohnya adalah media tanam sekam mentah, kotoran kambing dan bebatuan berada pada lapisan yang berbeda tanpa tercampur merata. Kemudian, wadah tanam yang sudah terlalu banyak ditumbuhi akar juga menjadi penyebab banyaknya serangga yang menempati tanaman dalam pot.

Beberapa hama yang sering kita jumpai menempati pot tanaman antara lain; uret, kaki seribu, kelabang, semut, rayap kayu dll. Mereka ada yang tidak berbahaya namun jika jumlah populasinya semakin banyak maka secara langsung akan menggangu kondisi perakaran tanaman bahkan manusia.

Sebagai contoh: serangga kaki seribu (berukuran kecil, berwarna hitam, melingkar ketika dipegang) adalah sejenis serangga pengurai bahan organik dalam tanah (contohnya dedaunan). Seperti layaknya cacing, serangga kaki seribu juga akan berfungsi menggemburkan tanah. Akan tetapi, ketika jumlah populasinya terlampau banyak maka akar-akar muda tanaman akan menjadi target selanjutnya.

Disisi lain, keberadaan kaki seribu juga bisa menggundang kelabang untuk ikut datang dan tinggal dalam pot tanaman. Kaki seribu dalam rantai makanan merupakan mangsa yang cocok bagi kelabang, sedangkan kita tahu bahwa racun yang dimiliki kelabang berpotensi terkena manusia. Oleh karena itu, mengusir serangga dari tabulampot harus segera dilakukan.

Setelah mengetahui buruknya keberadaan serangga dalam pot , semoga tips sedehana berikut bisa membantu:

Hama akan merusak sistem perakaran, gunakan cara praktis tanpa bahan kimia berbahaya. Cukup dengan air bersih saja.

Pengunaan air sebagai pengusir atau pembasmi serangga dalam pot dinilai cukup ampuh dan efektif. Area yang terbatas juga akan mempermudah kita menyingkirkan serangga-serangga tadi, hanya dengan air bersih.

Alat dan bahan:

Ember, plastik / terpal dan air bersih

Cara Mengaplikasi

Sediakan ember yang ukurannya lebih besar dari ukuran pot. Ember akan kita gunakan sebagai penampung air. Kemudian, kita akan rendam pot yang terdapat serangga didalamnya. Beri waktu sebentar agar semua rongga dalam pot bisa terisi dengan air. Gelembung air yang terus muncul sebagai indikator bahwa masih terdapat rongga udara dalam media tanam. Kisaran waktu untuk melakukan perendaman bisa bervariasi, antara 15 menit hingga 1 jam. Jika dirasa serangga yang tinggal dalam media tanam sudah keluar atau mati, kita bisa tiriskan pot dan biarkan air keluar.

Jika ukuran pot melebihi ukuran ember penampung air, maka kita bisa gunakan plastik dengan ukuran besar atau terpal yang bisa berfungsi sama yaitu untuk menampung air sementara. Kita juga bisa lakukan dengan cara merendam pot dalam kolam ikan. Namun hati-hati jangan sampai ikan-ikan justru memangsa batang tanaman dan mengancam kondisi batang tanaman.

Dengan menggunakan bahan yang alami serta aman saat basmi hama, maka tanaman tabulampot yang hasilnya kita konsumsi pasti akan aman bagi tubuh kita. Sebisa mungkin kita harus cari cara agar kualitas tanaman edible (konsumsi) tetap terjaga serta dalam proses perawatan hanya menggunakan bahan yang alami saja.
Basmi Hama dalam Wadah Pot Basmi Hama dalam Wadah Pot Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on January 14, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.