Semai Biji Kelengkeng Hingga Okulasi


Tanaman kelengkeng merupakan salah satu jenis tanaman buah dengan bermacam spesies atau jenisnya. Beberapa jenis diantaranya ialah kelengkeng red ruby,matalada, itoh, pingpong, durian, dan masih banyak jenis lain yang mungkin belum familiar bagi masyarakat Indonesia.

Kelengkeng atau longan plant merupakan salah satu buah dari suku atau family Sapindaceae. Hal itu berarti bahwa tanaman kelengkeng merupakan keluarga dekat dari tanaman rambutan, leci, katilayu, matoa dan lain sebagainya.

Mengetahui tentang taxonomi, salah satunya tentang family tanaman, maka hal itu berguna untuk membantu saat kita melakukan proses budidaya atau proses penyambungan dua jenis tanaman berbeda (okulasi, sisip atau sambung pucuk). Sebagai contoh, kita bisa sambungkan batang matoa dengan rambutan atau batang leci dengan kelengkeng karena mereka masih berada dalam suku atau family yang sama.


Tentang siklus budidaya tanaman kelengkeng, maka kita bisa buat gambaran sederhana, dimulai dari menanam biji hingga pembentukan bibit yang siap untuk berbuah.

Budidaya tanaman buah pasti bertujuan untuk mempercepat waktu tanaman untuk menghasilkan buah. Selain itu, rasa yang dihasilkan juga harus berkualitas atau ada jaminan bahwa segala sifat positif akan menurun dari sifat asli yang dimiliki oleh induknya.

Hal itu tidak berbeda dengan melakukan budidaya tanaman kelengkeng yang juga bertujuan untuk nantinya menghasilkan buah yang memiliki kualitas yang unggul sama seperti yang dimiliki oleh tanaman induk.

Sebagai salah satu cara budidaya bibit kelengkeng, kita bisa awali dengan menanam kelengkeng dari benih bijinya. Berikut cara dan tahap-tahap melakukan budidaya tanaman kelengkeng;

Menyemai Benih Biji

Proses semai benih biji kelengkeng dimulai dengan mengumpulkan benih biji kelengkeng. Kita bisa gunakan benih biji kelengkeng dari manapun tanpa ada batasan jenis kelengkeng yang digunakan. Benih biji yang baik atau yang berpotensi cepat tumbuh ialah memiliki ukuran yang cenderung lebih besar dan terdapat rekahan (retakan) pada kulit bijinya.


Setelah pengumpulan benih biji kelengkeng, kita bisa mulai meletakan biji pada media tanan yang lembab dan tutup kembali dengan ketebalan 2-3 cm. Media tanam yang digunakan untuk semaian benih biji kelengkeng bisa beraneka ragam, tanah biasa pun bisa digunakan asal tidak terdapat hama didalamnya. Letakan pada area yang terkena sinar matahari agar suhu panas bisa merangsang pecepatan benih biji untuk tumbuh.

Memindahkan Semaian 

Setelah benih biji tumbuh dan mulai muncul daun, kita bisa segera pindahkan mereka dalam polybag satu demi satu. Kita bisa gunakan jenis polybag yang panjang karena perakaran inti dari benih biji kelengkeng cenderung tumbuh vertikal mengejar grafitasi. Selain itu, guna dari memilih jenis polybag yang panjang ialah untuk menyimpan pupuk kandang (kambing dan kelinci) dalam jumlah banyak agar pertumbuhan kelengkeng semakin cepat besar.

Pemupukan

Pemupukan pada tahap awal atau saat proses pemindahan semaian dimaksudkan agar pertumbuhan tanaman bisa optimal (cepat besar). Dengan pertumbuhan yang cepat maka semakin cepat pula tahap lanjutan bisa dilakukan.


Penggunaan pupuk alami dari kotoran kambing dan kelinci yang cenderung mengandung tinggi unsur nitrogen akan sangat membantu mamosok kebutuhan nutrisi tanaman untuk tumbuh. Campurkan media tanam pupuk alami tersebut dengan sekam bakar dan sedikit tanah biasa agar ada celah bagi oksigen untuk masuk.

Tahap Okulasi, Sisip atau Sambung Pucuk

Setelah tanaman yang tubuh dari biji tadi sudah memiliki besar batang 5mm, maka proses penempelan tunas bisa segera dilakukan. Gunakan tunas yang berasal dari indukan yang kita tahu kualitasnya. Tanaman induk kelengkeng bisa diambil dari indukan yang sudah pernah berbuah. Tujuannya adalah agar dalam kisaran waktu setahun atau pada musim selanjutnya tanaman ini sudah bisa belajar untuk berbuah.


Saat proses pemngambilan batang sebagai bahan yang akan disambungkan, kita bisa ambil dari batang yang memiliki atau sudah muncul sedikit mata tunas. Lakukan dengan hati hai agar tidak melukai mata tunas yang ada saat pengambilan atau saat proses penyambngan.


Replanting dan Pemupukan Tahap Dua

Replanting dilakukan ketika media wadah tanam yang digunakan sudah tidak mampu menampung banyaknya akar kelengkeng yang telah tumbuh. Pertumbuhan akar kelengkeng pada tahap ini juga akan tinggi karena proses penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tanaman juga tinggi.

Pemupukan ulang bisa dilakukan setelah tanaman yang telah mendapat perlakuan penyambungan sudah dinyatakan hidup atau tumbuh normal. Pemupukan ini berfungsi juga untuk mempercepat pertumbuhan batang serta proses pembentukan postur tanaman.

Lagi-lagi, gunakan pupuk yang memiliki kandungan nitrogen tinggi sebagai pemacu pertumbuhan tunas tanaman. Dengan tersedianya sumber nutrisi yang tanaman butuhkan saat proses pertumbuhan, maka tidak akan ada kendala atau jeda saat proses pembentukan postur tanaman berlangsung.

Membentuk postur tanaman bukanlah ha yang sulit untk dilakukan, kita bisa lakukan sesuai dengan pola yang kita inginkan. Ketika kita ingin mendapatkan percabangan batang 1-3-9- dan seterusnya, maka kita bisa awali dengan memotong batang utama tanaman agar cabang lanjutan bisa muncul sesuai dengan jumlah yang kita inginkan.

Ketinggian tanaman dari batang utama ke cabang selanjutnya bisa beragam. Kita sesuaikan saja dengan postur serta kemudahan saat melakukan pemanenan buahnya nanti. Sebagai contoh, batang utama memiliki tinggi 1 meter, kemudian batang lanjutan berjarak 50cm.

Kegunaan dari pembentukan postur tanaman buah bertujuan untuk mendapatkan batang utama yang kokoh serta bentuk percabangan yang juga menarik untuk dilihat. Pecabangan yang telah dibentuk nantinya akan berguna untuk menyangga gerombolan buah kelengkeng. Semakin baik postur percabangan yang dimiliki, maka potensi batang patah akibat angin atau akibat menyangga buah yang terlalu berat bisa diantisipasi.
Semai Biji Kelengkeng Hingga Okulasi Semai Biji Kelengkeng Hingga Okulasi Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on January 15, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.