Daun Gamal Sebagai Pestisida Nabati


Tanaman gamal merupakan jenis tanaman yang biasa ditanam sebagai pagar. Di area pedesaan akan mudah kita jumpai tanaman ini tumbuh subur hingga batangnya berukuran diameter mencapai 10cm atau lebih.



Dimanfaatkan sebagai pakan hijauan ruminansia, produksi daun dari tanaman gamal atau dengan nama latin Gliricidia sepium memang tidak main-main. Pertumbuhannya cepat dan setiap satu batang besar akan mampu dipanen kembali dalam waktu dua minggu. Jadi ketika memiliki sejumlah pohon gamal besar, maka pakan ruminansia bisa dengan mudah didapatkan. Tentunya dengan ketersediaan lahan dan perawatan media tanam yang juga perlu diperhatikan kualitasnya.

Mengenai budidaya atau cara perbanyakan tanaman gamal, tanaman ini banyak dibudidaya dengan cara stek. Bahkan ketika hanya diletakan pada area tanah lembab dan batangnya terkena sinar matahari, maka akan dengan mudah akar akan tumbuh dan menjadi tanaman yang hidup di area baru.

Meski banyak dibudidaya dengan cara stek, tanaman gamal juga menghasilkan biji yang bisa dimanfaatkan sebagai benih budidaya. Menjadi bagian dari tanaman petai, jengkol, turi dan lain-lain atau berada dalam family Fabaceae atau Leguminosae, siklus hidup gamal memang menyerupai keluarganya.

Sebagai tanaman yang berpotensi dijadikan pestisida nabati, keberadaan sumber utama atau bahan daunnya dirasa bukan hal yang tidak bisa diusahakan. Bisa dari stek atau benih biji untuk memulai bertanam tanaman gamal.

Daun gamal mengandung bahan aktif kumarin. Selawa (2013) menjelaskan bahwa sebagai bagian dari golongan flavonoid, umumnya digunakan sebagai glikosida (pacu pertubuhan) serta fenolik segagai antioksidan.

Penggunaan larutan daun gamal bisa digunakan sebagai insektisida kontak langsung ataupun sebagai larutan semprot pada bagian tanaman.

Untuk membasmi hama Aphis Gossypii, menurut jurnal Proteksi Tanaman Tropika 1 feb 2019, berjudul Pengaruh Larutan Daun Gamal (Gliricidia sepium) Terhadap Mortalitas Kutu Daun (Aphis gossypii) pada Cabai (Capsicum annum L.) menyimpulkan bahwa penyemprotan yang dilakukan non-kontak atau disemprotkan pada bagian tanaman akan membuat hama enggan datang. Selain itu, penyempotan langsung pada hama juga berdampak pada kematian hama tersebut.

Pembuatan larutan daun gamal dengan cara menghaluskan daun gamal dengan jumlah 15gr/1000ml air. Semprotkan pada tanaman langsung. Semakin banyak dosis yang digunakan maka tingkat efektifitasnya bisa semakin meningkat.

Tanaman gamal merupakan tanaman yang jarang sekali menjadi sasaran empuk bagi hama. Aromanya yang cenderung berbeda dengan jenis aroma dari tanaman lain bisa kita manfaatkan sebagai hal yang berguna. Oleh karena itu memanfaatkan daun gamal yang telah dilarutkan dalam air mampu menipu hama-hama yang biasanya berdatangan. Meski tidak semua hama bisa mati disemprot dengan larutan gamal ini, manfaatnya akan selalu ada sebagai penghalau hama dengan aroma yang ada.

Reff:

Selawa, W., M. R. J. Runtuwenw., & G. Citraningtyas. 2013. Kandungan Flavonoid dan Kapasitas Antioksidan Total Ekstrak Etanol Daun Binahong [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.] Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT 2 (01)


Daun Gamal Sebagai Pestisida Nabati Daun Gamal Sebagai Pestisida Nabati Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on January 23, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.