Hitungan Simple dalam Membuat Kompos Dedaunan


Pupuk kompos adalah salah satu jenis pupuk dengan bahan utama berasal dari limbah hijauan yang berada di sekitar rumah kita. Pembuatan pupuk kompos juga mudah dipelajari.


Sampah dedaunan yang setiap hari rontok menjadi bahan dasar dalam pembuatan pupuk kompos.

Kenapa lebih baik mengumpulkan dedaunan sebagai pupuk kompos dan tidak menimbun dedaunan secara langsung di dalam tanah?

Hal ini merupakan pengalaman empiris dari penulis yang sebelumnya sering menimbun sampah dedaunan langsung dalam tanah. Hal itu memang lebih sederhana karena kita tidak perlu menyediakan wadah untuk menyimpan sampah dedaunan.

Menimbun sampah dedaunan dalam tanah sebenarnya tidak selali buruk untuk dilakukan. Namun ketika area yang digunakan untuk menimbun sampah dedaunan nantinya akan diperginakan sebagai lokasi menanam, lebih baik stop segera, dan jangan lagi diteruskan.

Timbunan sampah dedaunan merupakan area yang menarik untuk segala jenis indukan serangga meninggalkan telur-telur mereka. Nantinya telur-telur yang menetas akan mengurai sampah dedaunan. Hal itu memang memberi dampak positif jika tujuan utamanya membersihkan sampah di permukaan tanah.

Mengenai serangga pengurai dalam tanah, mereka juga berpotensi memangsa akar tanaman. Sebagai contoh; ulat kaki seribu dan berbagai macam kumbang menjadi serangga yang berbahaya terhadap kondisi perakaran tanaman.

Oleh karena itu, belajar tentang tata cara sederhana mengenai pembuatan pupuk kompos tidak akan sia-sia dan pasti akan berguna setidaknya untuk lingkungan rumah kita.

Berikut bahan-bahan dasar yang diperlukan dalam pembuatan pupuk kompos:

1. Bakteri atau Mikroba

Bakteri dan mikroba bisa kita dapatkan dari produk pabrikan yang dijual di toko pertanian. Bisa berupa em4 atau yang lainnya.

Kita juga bisa membuat sendiri bakteri starter yang akan digunakan sebagai bakteri pengurai dengan cara membiakan bakteri yang berasal dari makanan atau minuman hasil fermentasi. Sebagai contoh kita bisa gunakan; yakult, kimci, yogurt, dll. Rendam bersama air gula selama seminggu sebagai bakteri yang siap mengurai sampah kompos.

2. Bahan Sampah Kompos

Sampah kompos yang digunakan terdiri dari sampah dedaunan kering dan sampah dedaunan yang masih hijau. Keduanya memiliki fungsi berbeda dalam proses pengomposan sampah.

Dedaunan hijau mengandung banyak nitrogen untuk berkembang biak, sedangkan daun yang kering sebagai asupan tenaga saat mikroba atau bakteri bekerja.

Sebagai perbandingan; 1:2 dengan jumlah dedaunan hijau yang lebih banyak. 

3. Komposter

Komposter atau tempat yang dipergunakan untuk memproses kompos bisa terbuat dari apa saja. Bisa dari drum plastik, kotak buatan dari kayu atau apapun. Yang terpenting, komposter harus bisa menghasilkan suhu hangat yang sesuai agar kerja bakteri bisa maksimal.

Selain itu, jika ingin membuat sendiri komposter, harus dibuat dengan tujuan memudahkan kita ketika akan membolak balik kompos. Dengan cara mengeluarkan sampah kompos dari komposter, hal itu akan mempermudah saat proses mengaduk8 ulang sampah kompos.

4. Air Bersih

Nantinya air akan semprotkan pada sampah untuk dipergunakan sebagai media gerak si bakteri atau mikroba.

5. Gula Merah

Bisa juga gunakan glukosa dari sumber lain. Gula akan difungsikan sebagai sumber makanan untuk bakteri.

Jumlah gula yang dipersiapkan menggunakan perbandingan setengah kilo gula yang direbus bersama air 1 liter.

Pembuatan Kompos dan Mencampurkan Bahan-Bahan  di Atas:

Pengumpulan Sampah Dedaunan

Kapasitas yang kita gunakan yaitu 30kg sampah dedaunan. Terdiri dari 20kg sampah hijau dan 10kg sampah kering.

Fungsi sampah hijau seperti yang sudah dijelaskan pada bagian atas akan digunakan oleh bakteri atau mikroba sebagai media berkembang biak.

Jika tak ada sampah hijau, maka bisa diganti dengan kotoran hewan atau urinnya dengan skala jumlah yang sebanding. Sebagai contoh sampah daun hijau sejumlah 2 karung atau 20kg diganti dengan kotoran hewan sejumlah 20kg juga.

Proses Mencampur Bahan

TAHAP 1

Campur semua dedaunan hijau dan yang sudah kering, basahi dengan air agar nantinya memudahkan penyebaran bakteri.

Pastikan agar air yang dicampur tidak terlalu banyak atau menggenang, kira-kira 50-60% kadar airnya. Jika terjadi terlalu banyak pemberian air, maka proses penguraian sampah oleh bakteri akan disertai dengan proses pembusukan yang menghasilkan aroma tidak sedap.

TAHAP 2

Kemudian, campurkan gula coklat 3 tutup botol bersama Mikroba 3 tutup botol juga. Satu tutup botol berisi 10cc.

Jika jumlah total sampah daun berjumlah 1 kg maka hanya butuh 1cc bakteri dan gula 1cc juga.

Siramkan pada sampah dedaunan dan aduk-aduk hingga semua tercampur rata. Masukan semua sampah dedaunan ke dalam komposter hingga hanya tersisa sedikit rongga di dalam komposter.

Jangan lupa untuk menutup kembali wadah komposternya. Semakin sedikit rongga yang tersisa, maka suhu hangat dan lembab di dalam komposter bisa tercapai, serta menjadi ideal dipergunakan sebagai habitat mikroba.

TAHAP 3

Setiap minggu kompos harus kembali dibolak balik (diaduk) agar keberadaan oksigen selama proses pengomposan tetap konstan.

Jika dirasa kesulitan untuk mengaduk langsung dalam komposter, maka kita bisa keluarkan terlebih dahulu semua sampah dedaunan untuk mempermudah proses pengadukan. Gunakan alas terpal atau jenia plastik lain agar area yang dipergunakan tetap rapi dan bersih.

Cek juga kondisi kelembabannya,  jika dirasa terlalu kering maka pemberian air dengan cara disemprot bisa dilakukan lagi. Setelah itu kembalikan sampah pada kondisi semula dalam komposter.

TAHAP 4 (PANEN)

Kira-kira dalam 2 bulan, proses pengomposan sudah mencapai masa panen. Kita bisa keluarkan kompos dari komposter.

Lakukan pengayakan agar mudah memisahkan kompos halus dan yang masih kasar. Kita bisa gunakan kawat berukuran lubang 0.5cm.

Hasil ayakan halus akan kita gunakan sebagai pupuk, sedangkan yang masih kasar akan kita gunakan lagi sebagai bakteri pengurai untuk memproses sampah dedaunan yang baru lagi.

Indikator sampah kompos sudah siap panen adalah kompos sudah tidak lagi menghasilkan suhu panas.

Sebagai tambahan, usahakan agar kondisi tanah kompos tidak sampai kering atau harus tetap berkondisi lembab.

Kompos kering adalah salah satu bentuk kompos yang kurang baik. Tanpa kelembaban maka bakteri dalam kompos akan mati dan tidak akan bekerja sebagai pengurai media tanam saat diaplikasikan pada tanaman.




Hitungan Simple dalam Membuat Kompos Dedaunan Hitungan Simple dalam Membuat Kompos Dedaunan Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on January 29, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.