Daun kelor, sebagai salah satu jenis tanaman yang mudah tumbuh di area tropis seperti diiklim Indonesia. Tidak hanya sebagai produk rumah tangga, hasil produksi daun kelor juga bisa diserap untuk kebutuhan industri.
Perbanyakan tanaman kelor memang banyak dilakukan dengan cara stek. Meski bisa saja dilakukan dengan cara menanam bijinya (generatif), ketersediaan benih biji kelor memang tidak selalu ada tersedia. Kurang lebih dari mulai berbuah hingga benih biji kelor bisa dipanen akan memakan waktu 3 bulan lamanya. Belum lagi untuk menunggu benih biji yang ditanam hingga mencapai masa pemanenan daun yang juga akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Perbanyakan atau bertanam daun kelor dengan cara stek batang bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Namun masih banyak orang yang mengalami kegagalan saat melakukan stek daun kelor dan membuat anggapan bahwa melakukan stek daun kelor termasuk sulit untuk dilakukan.
Kemudian, sebagai salah satu upaya atau bentuk kegigihan demi berhasil melakukan stek tanaman kelor, maka melakukan perendaman pada larutan-larutan tertentu akhirnya dilakukan. Jadi batang-batang kelor yang telah dipotong-potong lalu direndam pada larutan fungisida atau ZPT (Zat Perangsang Akar) dengan tujuan menghalau jamur serta mempercepat tumbuhnya akar pada batang kelor.
Ada yang berhasil dengan persentase tinggi namun tidak jarang pula yang sudah melakukan hal serupa namun tetap gagal mendapatkan bibit-bibit baru tanaman kelor dari hasil stek batang.
Lagi-lagi upaya yang dilakukan berujung pada kepaitan karena kembali melihat sejumlah stek batang tanaman kelor dalam polibag mulai membusuk pada sudut area halaman.
Batang tanaman kelor termasuk salah satu tanaman yang memiliki jenis batang sangat lunak. Meski tidak selunak rebusan singkong, bisa kita perhatikan bahwa pada lapisan dibwah kulit akan terdapat kayu yang susunannya tidak terlalu padat.
Hal itulah yang menjadi salah satu faktor mengapa stek batang tanaman kelor seringkali gagal karena termasuk dalam tanaman yang memiliki batang lunak menyerupai batang dari tanaman sengon. Sebagai tambahan, keberadaan busa dalam batang bagian tengah tanaman kelor juga mudah sekali hancur, sehingga persentase gagalnya stek tanaman kelor menjadi semakin tinggi saja.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan proses stek tanaman kelor. Beberapa hal akan dibahas pada artikel kali ini:
Memilih Batang
Tidak semua batang kelor bisa kita gunakan sebagai bahan stek tanaman kelor. Batang yang berukuran diameter minimal 2cm adalah yang berpotensi besar bisa hidup dan akhirnya tumbuh menjadi tanaman baru.
Mengenai ukuran diameter batang tanaman kelor, semakin besar ukuran batang yang akan digunakan, maka persentase keberhasilan akan semaki tinggi. Namun, penggunaan batang dengan diameter besar bukanlah hal yang mutlak harus dilakukan. Ada juga yang menggunakan batang kelor dengan ukuran kecil namun tetap berhasil.
Pada kenyataanya pasti ada saja batang kelor dengan ukuran yang masih kecil namun sudah berumur cukup sebagai bahan untuk melakukan stek batang.
Perlakuan Batang Stek
Setelah memilih batang tanaman kelor, sekarang saatnya untuk memotong batang yang sudah dikumpulkan. Kita bisa potong batang kelor dengan ukuran panjang minimal 50cm. Penentuan ukuran panjang ini bukan tanpa maksud dan tujuan. Hal ini berhubungan dengan banyaknya kegagalan yang terjadi pada proses bertanam stek batang kelor.
Kegagalan stek batang bisa disebabkan karena faktor ukuran panjang potongan batang yang terlalu minim. Dengan menentukan panjang minimal batang kelor sejumlah 50cm, maka nantinya 1/3 bagian batang bisa kita tanam atau sedalam 15cm. Dengan jarak kedalaman batang 15cm, maka kesempatan batang tanaman untuk menumbuhkan akar juga semakin tinggi.
Sebagai tambahan dalam perlakuan batang stek, seminimal mungkin jangan biarkan ada memar pada bekas potongan batang. Buang juga batang yang pecah, terserang hama atau batang dengan kondisi buruk lainnya.
Penanaman Batang Stek
Kita bisa langsung menanam batang stek ke dalam tanah atau bisa pula menanam menggunakan polybag. Jika memilih untuk menanam pada tanah langsung, maka kita bisa persiapkan terlebih dahulu lubang tanamnya. Jangan lakukan dengan menancapkan paksa batang kelor ke dalam tanah karena akan merusak lapisan busa pada batang kelor.
Persiapkan pula jarak tanamnya, agar nantinya tidak mengganggu proses tumbuh tanaman yang satu dan yang lain. Selain itu jarak tanam yang pas antar tanaman juga akan mempermudah kita saat proses pemanenan. Sebagai cotoh, kita bisa gunakan jarak 50cm antar tanaman atau sesuaikan dengan yang kita inginkan.
Jika memilih untuk menanam batang kelor pada polybag, maka kita bisa pilih polybag yang memiliki ketinggian pas. Sebagai contoh pilih polybag dengan ukuran diameter 10cm x 25cm untuk tingginya.
Musim tanam yang baik adalah saat awal musim penghujan, namun saat musim kemarau pun tidak menjadi soal ketika kita mampu menyediakan asupan air agar kondisi kelembaban tanah tetap terjaga. Kita bisa juga meletakan tetes air dengan botol (Bottle Drip Irrigation System) sebagai salah satu upaya menjaa kelembaban media tanam.
Pemupukan
Pemupukan sebenarnya bisa dilakukan sedini mungkin menggunakan urin kelinci. Penggunaan urin kelinci akan berguna untuk mengusir hama yang mendekat.. Aromanya yang khas urin kelinci pada batang kelor yang baru saja ditanam tidak disukai oleh hama.
Untuk pemberian pupuk bisa kita pilih jenis pupuk yang mengandung banyak unsur N atau nitrogen. Fungsinya adalah untuk menyokong kemampuan tanaman menghasilkan batang serta daun baru. Pemberian pupuk dengan unsur N akan meningkatkan kerja tanaman menghasilkan daun serta batang baru secara terus menerus. Kita bisa panen beserta batangnya agar pada panenan selanjutnya jarak ketinggian yang dimiliki oleh tanaman tidak menyulitkan proses pemanenan.
Habitat
Sebagai tambahan, tanaman kelor senang dengan area yang tesinari matahari penuh. Dengan meletakan tanaman ini pada area yang ternaungi maka produksi daun akan terhambat atau terbilang lambat.
Kenapa Stek Kelor Selalu Gagal
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
January 31, 2020
Rating:
No comments:
Post a Comment