Kapan Waktu Panen Biji Kelor


Menggunakan benih biji menjadi salah satu cara untuk melakukan perbanyakan tanaman kelor. Meski persentase perbanyakan tanaman kelor dengan cara stek lebih familiar untuk dilakukan, namun untuk kebutuhan pengiriman jarak jauh dan dengan jumlah yang tidak sedikit, maka perbanyakan dari biji dirasa akan lebih efisien untuk dilakukan.

Tanaman kelor termasuk salah satu jenis tanaman yang pertumbuhannya cepat dan tidak membutuhkan perawatan yang terlalu merepotkan. Untuk tujuan diambil daunnya, tanaman kelor akan kembali menghasilkan daun tanpa harus melewati masa tanam lagi. Artinya, bahwa hanya dalam waktu yang relatif singkat daun kelor sudah kembali tumbuh.


Untuk menerapkan bertanam kelor untuk tujuan dipanen daunnya, maka jarak tanam bisa dilakukan serapat mungkin atau sekitar 30x30cm dengan tambahan rongga untuk kebutuhan ruang saat proses pemanenan daunnya.

Berbeda jika ditujukan untuk tujuan pengambilan benih biji atau polong muda, maka jarak tanam juga harus menyesuaikan agar intensitas sinar matahari mampu diserap maksimal oleh tanaman. Kurang lebih dengan jarak 2-2,5m adalah jarak yang optimal untuk tanaman kelor yang ditujukan sebagai penghasil polong.

Tanaman kelor akan mulai menghasilkan buah (polong) ketika tingginya sudah mencapai kurang lebih 3-4meter. Hal itu juga dipengaruhi dengan ketersedian cahaya matahari pada lokasi tanamnya. Meski tanaman kelor bisa menjadi tanaman tumpangsari atau ditanam ternaungi oleh tanaman besar lainnya, namun untuk menghasilkan buah atau polong tanaman kelor tetap membutuhkan asupan matahari yang cukup banyak. Oleh karena itu, bertanam kelor sebagai tanaman tumpangsari hanya bisa dilakukan pada tanaman kelor yang ditujukan untuk diambil produksi daunnya saja.

Tentang masa panen benih biji dari tanaman kelor, hal itu bisa dilakukan sesegera mungkin ketika polong sudah mulai menua. Bagaimana mengetahui bentuk polong atau biji tanaman kelor yang sudah tua atau sudah siap untuk dipanen?


Biji dari tanaman kelor yang sudah tua biasanya ditandai dengan warna polong yang berubah menjadi coklat. Hal itu akan diawali dengan polong yang semula berwarna hijau muda yang lama-kelamaan akan berubah menjadi hijau tua dan akhirnya bercampur antara hijau tua, abu-abu dan coklat. Karena posisinya yang selalu berada jauh dari jangkauan mata, maka kita harus jeli dalam memilih mana polong kelor yang sudah benar-benar berwarna coklat dan bukan polong yang masih terdapat warna hijau.

Terkadang, polong yang sudah benar-benar tua akan jatuh dengan sendirinya. Namun hal itu tidak disarankan karena kondisi polong yang sudah tua cenderung mudah terbelah (crack) dan seringkali sudah dihuni oleh serangga. Hal itu akan membuat biji benih yang seharusnya bisa kita tanam sudah dalam kondisi kosong atau berlubang akibat diserang hama.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan benih biji kelor yang sehat lebih baik segera lakukan pemanenan saat polong sudah tua atau sudah berwarna coklat. Apalagi ketika akan melakukan panen biji kelor ketika musim penghujan, potensi terserangnya polong tua oleh hama akan semakin besar.
Kapan Waktu Panen Biji Kelor Kapan Waktu Panen Biji Kelor Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on February 04, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.