Stek Okulasi Mengeten Artinya

Perbanyakan tanaman yang paling populer ada beberapa jenisnya. Sebagai contoh; cangkok, cangkok, stek daun, stek batang, okulasi, menyambung, merunduk dan lainnya. Karena banyaknya jenis perbanyakan yang ditawarkan, metode budidaya secara vegetatif ini juga seringkali disebut atau dimengerti oleh beberapa orang secara terbolak-balik antara metode perbanyakan yang satu dengan yang lainnya.

Apabila hal itu terus terjadi dengan rancu, maka akan akan semakin menyulitkan bagi awam yang sedang ingin belajar tentang tanaman. Artikel ini akan memberikan secuil informasi tentang perbanyakan tanaman dengan metode vegetative atau dengan cara mengambil bagian tertentu dari tanaman induk.

Stek

Stek atau cuttings atau potongan merupakan bahan yang akan digunakan dalam pembudidayaan tanaman. Hanya membutuhkan bagian batang dari tanaman induk, maka setelah batang ditancapkan ke tanah akan tumbuh akar beserta daunya dan menjadi tanaman baru yang mampu hidup sendiri atau terpisah dari induknya. Perbanyakan tanaman dengan cara stek merupaka salah satu cara termudah dan tercepat dalam pembudidayaan tanaman jenis tertentu.

Okulasi

Okulasi atau menempel dilakukan dengan mengambil mata tunas dari batang tanaman induk dan kemudian ditempelkan pada batang tanaman yang sudah dipersiapkan. Cara okulasi merupakan salah satu yang paling irit karena hanya membutuhkan satu mata tunas tanaman induk saja untuk memulainya. Setelah mata tunas tumbuh, tunas itulah yang akan dibiarkas besar menjadi batang utama pengganti.

Mengeten

Mengeten atau menyambung merupakan salah satu teknik dalam perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan metode vegetative. Dengan mengambil bagian batang dari tanaman bibit, kemudian akan disambungkan pada rootstock atau batang bawah tanaman lain. Teknik menyambung bisa menggunakan pucuk dari tanaman induk dari jenis yang kita inginkan.

Dengan melakukan budidaya tanaman menggunkan metode vegetatif, maka tanaman baru yang dihasilkan atau dirawat akan memiliki sifat atau kualitas yang sama persis seperti yang dimiliki oleh induknya. Metode ini sering kali sangat direkomedasikan untuk tanaman hias ataupun tanaman buah.

Jika diaplikasikan pada tanaman hias, metode vegetative dilakukan agar tanmaman hias mampu menghasilkan bunga yang indah dalam waktu yang lebih singkat. Selain itu, tidak semua tanaman hias menghasikan biji untuk bahan perbanyakan.

Ketika diaplikasikan pada tanaman buah, maka secara umum yang akan kita dapatkan adalah produksi buah yang cenderung jauh lebih cepat dibanding harus menanam dari biji. Kisaran waktu tunggu dalam menanam tanaman buah dari biji (metode generatif) hingga bisa menghasilkan buah kira-kira akan membutuhkan waktu 5-10 tahun. Menggunakan metode vegetatif, maka tanaman akan segera bisa memproduksi buah ketika batangnya sudah menginjak umur dewasa atau dalam hitungan 3 – 5 kali lebih cepat dihitung dari tanaman mulai dibudidayakan. 

Ada keunikan tersendiri yang bisa kita saksikan ketika melakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif. Jadi, ketika tanaman induk sedang memasuki masanya berbuah, maka secara otomatis keturunan dari hasil vegetatif juga akan secara bersamaan akan turut ikut memproduksi buah dalam satu waktu yang sama.