Bulu Kelinci Setelah Sembuh dari Penyakit Kulit


Penyakit kulit pada kelinci merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh kutu. Kutu yang ukurannya mikro ini akan menyerang jaringan di bawah kulit kelinci dan membentuk semacam gumpalan seperti bekas luka. Jika penyakit kulit tersebut tidak segera diobati, maka akan terus menyerang kulit pada bagian yang lebih luas. Sebagai contoh jika menyerang tepian telinga, maka bentuk telinga kelinci akan digerogoti hingga kehilangan bentuk awalnya.

Definisi Penyakit Kulit

Secara sederhana penyakit kulit yang menyerang kelinci dinamakan scabbies. Berbagai jenis kelinci tidak luput dari serangan jenis kutu yang satu ini. Biasanya scabbies akan menyerang beberapa bagian tubuh dari kelinci dan bisa saja menyerang kelinci dengan bebagai  umur. Rata-rata scabbies atau penyakit kulit akan menyerang bagian hidung dan telinga kelinci. Namun, ada pula area lain yang juga menjadi tempat favorit kutu untuk berkembang biak, antara lain; bagian alat kelamin kelinci, bagian leher, bagian kuku, area tepian mata, ekor, dan bagian lain dari kelinci yang terdapat kulit.

Penyebab Penyakit Kulit

Sebagai kelinci peliharaan yang dipelihara dalam kandang ataupun diumbar dalam koloni, apapun sistem beternaknya kelinci tetap berpotensi terserang penyakit kulit atau scabbies. Intinya selama kaki kelinci masih menapak dekat atau kontak dengan kotoran serta urinnya, maka penyakit kulit akan mudah menyerang.

Penyebab utama penyakit kelinci yaitu berasal dari urinnya. Oleh karena itu, ketika memelihara kelinci, sebaiknya beri jarak antara alas kandang dengan sistem pembuangan urin agar tidak membasahi atau terkena kelinci. Selain memberi jarak yang tepat untuk alas kandang kelinci, seringkali kelinci menyemburkan urinnya untuk menandai area teritorinya. Hal itu mengakibatkan urinnya bisa sampai ke seluruh area kandang tak terkecuali hingga ke area atap kandang. 

Lebih jauh, penguapan urin yang disebabkan oleh kondisi panas juga berpotensi membawa bibit penyakit kulit untuk mendarat pada kulit kelinci. Oleh karena itu, kebersihan kadang kelinci harus diutamakan agar berbagai jenis gangguan kesehatan terhadap kelinci, khususnya penyakit pada kulit kelinci bisa dihindarkan.

Penanganan Penyakit Kulit

Sebaiknya membersihkan kandang kelinci bisa dilakukan sehari satu kali. Jika kondisinya lebih tertata antara pembuangan dan penampungan kotorannya, maka 3-7hari bisa menjadi interval yang baik untuk menjaga kesehatan kandang kelinci.

Untuk menangani penyakit pada kulit kelinci atau kelinci yang sudah terlanjur terkena scabbies, kita bisa berikan salep scabbies atau bisa berupa suntikan (wormectin). Dengan cara disuntikan tepat dibawah kulit sebanyak satu kali selama 3 hari berturut-turut dan ditutup dengan satu kali lagi suntikan setelah seminggu, maka penyakit kulit  (scabbies) akan segera rontok dari kulit kelinci.

Biasanya, karena kutu menyerang jaringan pada kulit kelinci maka bulu kelinci juga ikut rontok. Kejadian rontoknya bulu kelinci merupakan hal yang wajar. Jadi tidak perlu cemas dengan rontoknya bulu kelinci kesayangan selama penyakit kulitnya sudah disembuhkan.  Nantinya bulu kelinci akan tumbuh kembali seperti sedia kala sesuai dengan ketebalan normalnya.
Bulu Kelinci Setelah Sembuh dari Penyakit Kulit Bulu Kelinci Setelah Sembuh dari Penyakit Kulit Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on March 20, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.