Bertanam adalah kegiatan meletakan tanaman ke media tanam. Sedangkan media tanam sendiri bisa berasal dari berbagai macam jenis, diantaranya; tanah, sekam, tanah liat, pasir, cocopeat dan lain sebagainya. Bermacam-macam media tanam yang tersedia pasti akan berfungsi berbeda ketika diaplikasikan untuk bertanam.
Fungsi Media Tanam
Media tanam akan digunakan tanaman sebagai tempat tinggal perakaran. Jadi pergerakan dan pertumbuhan akar tanaman akan terbantu dengan tersedianya media tanam yang sesuai. Sebagai contoh; media tanam cocopeat yang cenderung mampu menyerap dan menyimpan cadangan air sangat bermanfaat ketika digunakan sebagai media tanam dikala musim kemarau.
Cocopeat akan menyediakan cadangan kebutuhan air pada akar tanaman tanpa perlu melakukan penyiraman dengan interval waktu yang terlalu pendek dalam kondisi panas dan penguapan yang cenderung tinggi. Namun, disaat musim penghujan, media tanam cocopeat akan menjadi ancaman untuk kondisi perakaran tanaman karena jumlah air hujan yang banyak ditambah dengan daya serap cocopeat yang juga berfungsi menyerap air akan mengganggu kondisi perakaran tanaman.
Berbeda dengan media tanam pasir sungai yang memiliki sifat tidak mampu menyerap air. Jadi, air yang disiramkan hanya akan lewat dalam waktu tertentu dan terus mengalir ke luar pot atau ke area yang lebih rendah. Penggunaan media tanam pasir biasanya digunakan untuk budidaya stek batang yang tidak membutuhkan cadangan air terlalu besar serta media tanam yang jauh dari kata bisa ditumbuhi oleh jamur.
Begitu pula dengan banyaknya penjual tanaman yang menggunakan media tanam sekam dan sedikit tanah liat. Pemilhan media tanam tersebut juga ada maksud dan tujuannya. Dengan memilih tanah liat, maka kebutuhan perakaran tanaman untuk sementara bisa disokong oleh media tanah liat meski jumlahnya hanya sedikit sekalipun. Sedangkan untuk pemilihan media tanam sekam kulit padi, hal itu dilakukan untuk tujuan penghematan massa atau berat tanaman dalam proses distribusi atau pengangkutan.
Fungsi Pupuk Tanaman
Tentang bertanam, menanam langsung pada tanah bisa dilakukan meski tanpa tambahan pemberian pupuk. Apalagi ketika tanaman yang kita tanah termasuk jenis tanaman berkayu yang sudah tumbuh berukuran besar dan akarnya juga sudah menjalar kebanyak sudut. Akar tanaman akan mencari ke arah manapun agar mampu memenuhi kebutuhan nutrisi yang tanaman perlukan.
Bertanam tanpa memberikan tambahan pupuk sebenarnya bisa dilakukan, meski untuk tanaman berukuran kecil atau sejenis sayuran. Namun hal itu hanya bisa dilakukan ketika dalam tanah masih tercampur atau terkandung nutrisi yang cukup untuk menyokong pertumbuhan tanaman yang kita tanam. Kemudian, ketika pasokan makanan atau nutrisi yang tanaman butuhkan berangsung hilang atau sudah habis dimakan, maka pertumbuhan tanaman ditandai dengan bentuk fisik tanaman yang semakin tidak menyenangkan akan segera diperlihatkan.
Nutrisi utama yang tanaman butuhkan adalah unsur NPK. Kita bisa dapatkan unsur utama yang tanaman butuhkan dari pupuk alami seperti kotoran kambing, kotoran ayam, kotoran sapi, kotoran kelinci, urin kambing, urin kelinci, kompos dll. Namun, berikan kotoran ternak tadi yang kondisinya sudah terurai atau sudah matang. Jangan berikan kotoran yang masih baru karena akan terasa panas atau akan beresiko mematikan tanaman. Terkecuali kotoran kambing dan kelinci yang cenderung aman meski diberikan dalam kondisi masih fresh.
Jadi, ketika kita ingin belajar bertanam, maka hal yang utama dibutuhkan oleh tanaman adalah media tanam serta tambahan pupuknya sebagai tempat akar tanaman mencari makanan. Dengan menyediakan kedua hal tadi, maka pertumbuhan tanaman menjadi optimal.
Menanam Tanpa dan Menggunakan Pupuk
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
March 03, 2020
Rating:
No comments:
Post a Comment