Dalam belajar bertanam kita seringkali mendengar pertanyaan “media tanam apa yang digunakan?”. Hal itu merujuk pada sebuah media yang akan dipergunakan untuk menyangga akar atau menjadi jalur perakaran tanaman ketika tumbuh.
Media tanam yang cocok untuk tanaman tertentu belum tentu sesuai bila diaplikasikan untuk tanaman yang berbeda. Sebagai contohnya, ada tanaman yang senang hidup di media tanam pasir (tanaman sukulen), lalu ada tanaman yang senang hidup di media lumut atau cocopet atau arang kayu (anggrek) dan ada pula jenis tanaman yang hidup dari media tanam tanah liat (padi).
Tujuan mereka hidup di media tanam tertentu adalah untuk memudahkan akar menjulurkan ke area yang terdapat unsur hara di dalamnya. Akar tanaman akan tumbuh mengikuti kemana pasokan makanan tersedia yang kemudian diserap dan akan didistribusikan ke seluruh bagian dari tanaman. Dengan segala keunikannya, akar tanaman dari jenis yang satu tidak bisa dipaksa untuk hidup di media tanam yang bukan termasuk habitat hidup aslinya.
Fungsi utama dari pupuk tanaman adalah sebagai makanan atau sumber nutrisi bagi tanaman untuk tumbuh. Pupuk atau unsur hara akan serap oleh tanaman kemudian didistribusikan ke segala sudut tubuh tanaman. Tanpa kehadiran pupuk di dalam media tanam, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan tidak optimal.
Terdapat dua jenis pupuk yaitu jenis pupuk alami dan pupuk kimia atau pupuk komersil yang bisa kita temukan di toko pertanian.
Pupuk alami bisa berasal dari dedaunan serta kotoran hewan. Mereka adalah jenis pupuk yang juga menyisakan media tanam ketika seluruh nutrisinya di dalamnya sudah terserap oleh akar tanaman. Jadi, ketika kondisi tanaman dalam pot sudah tidak subur, bisa dipastikan bahwa kandungan pupuknya sudah habis dan hanya bersisa media tanam saja. Kita perlu lakukan proses pergantian media tanam dengan pupuk alami agar pertumbuhan tanaman bisa kembali normal lagi.
Perbedaan Media Tanam dan Pupuk
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
March 14, 2020
Rating:
No comments:
Post a Comment