Nasi Basi Jadi Pupuk

Bagi yang tidak tahu kegunaan dari nasi sebagai pupuk, pasti judul di atas akan jadi candaan. Yang paling populer adalah sebuah kalimat “nasi kok jadi pupuk, kasih ayam aja biar gemuk”, atau bisa juga muncul kalimat lain “kasih ikan lele pasti suka”. Sebenarnya, tidak setiap rumah memiliki hewan peliharaan yang bisa memakan sisa nasi, dan jika dibuang begitu saja, resikonya bakal jadi limbah yang akan menghasilkan aroma tidak sedap.

Untuk pembuatan nasi sebagai pupuk, sebaiknya pilih nasi sisa yang belum dalam kondisi basi. Ketika nasi sudah dalam kondisi basi, maka di dalam nasi sudah terdapat bakteri yang kemungkinan bersifat patogen atau tidak baik jika digunakan sebagai pupuk.

Untuk menyelamatkan atau menghambat laju kerusakan nasi sisa agar tidak menjadi basi, sebaiknya segera letakan nasi sisa pada wadah kedap udara. Jika ada, masukan nasi beserta mikroba dari makanan atau minuman hasil fermentasi. Sebagai contoh; EM4 pertanian, tempe mentah, kimci, yakult, yogurt dan makanan atau minuman lain dengan olahan sejenisnya. Gunakan sumber mikroba hasil fermentasi yang paling mudah kita dapatkan.

Kemudian kita juga bisa tambahkan air kelapa (jika ada), air sumur dan gula agar mikroba bisa punya tenaga saat bekerja mengurai nasi sisa yang kita letakan di dalam wadah tertutup. Tiap hari sebaiknya dibuka sebentar untuk mengeluarkan gas hasil penguraian. Semakin banyak mikroba dan guka yang kita campurkan, maka semakin cepat pula proses fermentasi dan penguraian berlangsung.

Baca juga: Olah Limbah Sisa Dapur Sebagai Pupuk

Kira- kira dalam waktu satu minggu, maka pupuk nasi sisa sudah bisa kita panen. Ditandai dengan sudah berhentinya gas hasil penguraian yang biasanya dihasilkan. Kita saring air dan ampasnya. Air akan kita gunkaan sebagai pupuk organik cair, sedangkan ampasnya (nasi) akan kita gunakan sebagai pupuk organik padat atau campuran pakan ternak.

POC (pupuk organik cair) bisa diberikan ke tanaman dengan perbandingan 1:10-20 dengan air bersih. Mencampur dengan air bersih yang jumlahnya 10-20 kali lipat dilakukan agar tanaman tidak kepanasan ketika menyerap larutan fermentasi tadi. Sedangkan penggunaan ampas sebagai pakan ternak atau pupuk padat juga diberikan sebagai campuran dan bukan sebagai bahan utama.