Yakin Mau Tebar Azolla dibekas Kolam Nila


Azolla merupakan tanaman paku air yang bisa dimanfaatkan untuk pakan segala ternak. Mulai dari pakan ruminansia, kelinci, kuda, unggas hingga ikan sekalipun bisa mengkonsumsi azolla. Namun bagaimana ketika kolam bekas ternak nila dijadikan lokasi budidaya azolla. Apakah akan tetap aman bagi kehidupan azolla? Atau justru sebaliknya akan berdampak buruk bagi pertumbuhan azolla.



Air yang berisi nutrisi makro berupa phosfor (P) menjadi habitat terbaik bagi tanaman paku air azolla. Meski tetap membutuhkan bantuan sinar matahari yang cukup guna melakukan fotosintesis, kedua hal tadi merupakan kebutuhan inti ketika hendak membudidayakan azolla sebagai stock pakan mandiri dan pastinya alami.

Kita pasti pernah atau bahkan seringkali mendapat saran untuk menggunakan lumpur yang berada di dasar kolam lele untuk dipergunakan sebagai media campuran saat membudidayakan azolla. Beberapa orang menyarankan untuk mempergunakan air kolam lele sekaligus lumpur di dasar kolamnya sebagai media tanam sekaligus pupuk alami ketika hendak memulai bertanam azolla.

Pemanfaatan air bekas kolam lele beserta kotoran lumpurnya memang menjadi pupuk yang cukup baik untuk azolla. Dari sisi lain, kandungan amonia pada lumpur kotoran lele akan diserap oleh perakaran azolla dan kemudian dilepaskan ke udara dalam bentuk nitrogen.

Lalu, bagaimana jika kolam yang kita akan pergunakan merupakan kolam bekas panenan nila, mujaer dan ikan emas? Apakan tetap baik bagi daya tumbuh tanaman azolla? Bagaimana dengan keberadaan lumpur kotoran dari nila, mujaer dan ikan emas, apakah akan berguna bagi tanaman azolla?

Secara analisis, pasti akan ada perbedaan kualitas kandungan nutrisi antara kolam lele dan kolam nila, mujaer ataupun ikan emas. Perbedaan jenis pakan ikan menjadi salah satu pembeda kandungan nutrisi di dalam air kolam ataupun lumpur kotoran ikan yang berada di dasar kolam.

Intinya, ketika akan mempergunakan kolam ikan yang sudah dalam kondisi dipanen, kita perlu memperhatikan kemampuan tumbuh azolla itu sendiri. Jika memang azolla mampu tumbuh dengan subur, berarti kandungan nutrisi di dalam air kolamnya tergolong baik.

Namun, ketika kondisi azolla justru menunjukan gejala yang kurang baik, seperti contohnya daunnya mulai mengecil, pertumbuannya menurun, dan berbagai kondisi minus lain yang azolla coba tampilkan, maka beberapa hal perlu segera diperbaiki. Jangan secara langsung berasumsi bahwa air kolam untuk azollanya kekurangan pupuk. Bisa saja hal itu terjadi karena terlalu banyak diberi pupuk bersamaan waktunya ketika menebar bibit azolla. Atau, ada kemungkinan pupuk yang diberikan  masih dalam kondisi mentah atau pupuk fresh yang belum terurai menjadi tanah.

Saran dari tanam ternak rumahan, segera cek kondisi sinar matahari apakah intensitasnya telalu banyak atau bahkan terlalu minim. Kemudian, cek juga kedalaman airnya, jika suhu airnya terlalu panas di siang hari maka segera tambahkan volumenya atau beri naungan untuk halau panas yang berlebihan. Yang terakhir, cek kondisi akar pada tanaman azolla.

Sistem perakaran menjadi bagian primer dari tanaman. Khususnya bagi tanaman azolla yang hanya memiliki sistem perakaran yang kecil, kondisi akar yang tidak optimal akan secara langsung berdampak pada kualitas produksi daunnya. Ukurannya mengecil, pertumbuhannya lambat hingga warnanya yang tidak hijau secara merata menjadi beberapa dampak dari kondisi perakaran yang bermasalah.

Kolam bekas nila, mujaer dan ikan emas menjadi salah satu jenis kolam yang rawan ketika dialih fungsikan menjadi kolam azolla. Hal itu dikarenakan adanya potensi anakan nila, mujaer dan ikan emas yang masih tertinggal di dalam kolam dan ikut berkembang seiring pertumbuhan azolla.

Anakan nila, mujaer dan ikan emas yang ukurannya masih kecil dan mampu bertahan hidup dengan azolla, lama kelamaan akan menjadi petaka bagi kolam azolla. Apalagi ketika jumlahnya cukup banyak dan setiap hari membabat akar muda yang tumbuh pada tanaman azolla.

Ketika akar azolla dipangkas setiap hari oleh ikan nila, mujaer dan ikan emas, maka tak ada lagi kesempatan untuk tanaman azolla bisa makan. Meski jumlah nutrisi yang terdapat di dalam airnya terbilang sangat berkecukupan, jika tak ada akar maka tak ada pula nutrisi yang termanfaatkan. Satu hal yang perlu kita lakukan segera adalah ambil seluruh azolla yang menutupi permukaan kolam dan letakan dalam wadah sementara.

Kemudian, jaring semua ikan yang masih tersisa dalam kolam azolla. Pastikan untuk mengambil seluruh ikan kecil yang tersisa sebelum bibit azolla kembali ditebar ke dalam kolam. Kita awasi pertumbuhan azolla dalam waktu seminggu, jika kondisinya membutuhkan tambahan pupuk maka penambahan pupuk bisa segera dilakukan.
Yakin Mau Tebar Azolla dibekas Kolam Nila Yakin Mau Tebar Azolla dibekas Kolam Nila Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on April 19, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.