Kebiasaan dan karakter dari burung tekukur bisa bermacam-macam. Jadi, burung tekukur yang satu dengan lainnya bakal memiliki sifat yang berbeda-beda. Mengenali karakter burung tekukur peliharaan menjadi keharusan bagi sang pemilik. Dengan menguasai informasi itu, maka segala tindakan yang merupakan kebiasaan tekukur hingga gejala burung sedang stres bisa dengan segera teridentifikasi.
Burung dengan nama latin spilopelia chinensis atau dikenal dengan spotted dove memang memiliki nama yang bermacam-macam. Di Indonesia, ada yang menyebut burung ini dengan nama cekutur kuk, derkuku, dekuku, balam dan mungkin masih ada sebutan lainnya. Burung tekukur dipelihara karena suara hingga variasi warna yang ada.
Untuk soal harga akan bervariasi. Kesepakatan harga sering kali terjadi antar penjual dan pembeli.. Jadi, ketika keduanya keinginan dan harga yang ditawarkan bisa bertemu, maka akan terjadi transaksi ekonomi.
Mengenai judul pada artikel kali ini yaitu tentang burung tekukur yang memecah telurnya, hal itu termasuk tidak wajar terjadi. Pasti ada penyebab yang melatar belakangi dan bisa saja dialami hingga burung tekukur melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dinilai kurang wajar.
Selain kebiasaan si induk memecah telurnya sendir, ada pula kebiasaan tak wajar lain yang terjadi pada burung tekukur, antara lain; mulai dari yang macet bunyi, kotoran tak wajar, suara menjadi serak, bulu tak rapi, hingga susah dijodohkan. Berbagai permasalahan tersebut kemungkinan besar pernah dialami oleh semua pecinta burung tekukur.
Dari berbagai permasalahan yang terjadi pada burung tekukur, kali ini penulis akan membahas tentang Kenapa Tekukur Memecah Telurnya?
Hal itu sudah masuk pada kebiasaan tak wajar dan bukan termasuk dalam sifat atau karakter burung tekukur. Pasti ada penyebab yang men-trigger induk burung tekukur kemudian mematuk hingga memecahkan telurnya sendiri.
Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab tekukur merusak atau memecah telurnya:
Berada dalam kandang ternak yang kurang nyaman.
Bisa karena kandangnya kotor, hingga didatangi semut menjadi penyebabkan burung tekukur kurang nyaman berada di dalam kandang. Apalagi untuk bertelur dan mengeram, insting induk pasti akan terpengaruh pada kondisi sekitar.
Sarang yang tak nyaman
Selama 14 hari induk tekukur akan mengeram dan akhirnya akan sampai pada tahap meloloh anakannya. Jika kemudian induk tak mau mengerami telur dan cenderung merusak telur, maka ada yang tak wajar pada sarang tempat indukan bertelur. Segera cek kondisi sarang. Biasaya karena sarang yang kotor atau terdapat hama yang sedang memakan kotoran tekukur. Kita bisa ganti dengan sarang yang baru.
Kemudian, untuk ukuran, bentuk dan bahan dasar sarang juga bisa menjadi penyebab burung tekukur kurang nyaman saat mengeram. Pilih bahan yang berbeda dari sarang yang pertama. Misal, jika sebelumnya menggunakan sabut kelapa, maka pilih sarang lain yang berasal dari bahan akar akaran atau dari batang padi. Tak harus berupa sarang yang dibeli, membuat sarang sendiripun bisa meadi pilihan.
Kondisi lingkungan sekitar kandang
Hal ini mengacu pada kondisi tekukur ketika berinteraksi dengan manusia. Jika termasuk tekukur jinak, maka lalu lalang manusia tak akan jadi soal. Namun, jika yang kita pelihara adalah jenis tekukur yang masih cenderung liar atau takut dengan manusia, maka kontak langsung dengan manusia bisa mengganggu siklus mengeramnya.
Problem tentang Tekukur yang merusak atau Memecah Telurnya sendiri secara umum disebabkan oleh beberapa hal di atas. Dari gerak gerik atau gesture indukan yang selalu ingin keluar dari kandang juga bisa dijadikan indikator bahwa burung tekukur dalam kondisi yang tidak nyaman.
Sebagai penutup, jika ada hal lain yang jadi penyebab Tekukur Memecah Telurnya, silahkan bagikan dan tulis pada kolom komentar sebagai bahan belajar antar sesama penghobi burung tekukur. Salam lestari.
Kenapa Tekukur Memecah Telurnya
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
June 13, 2020
Rating:
No comments:
Post a Comment