Sering kita jumpai sebuah pendapat yang mengatakan bahwa menebar tanah bisa dilakukan sebagai dasar pada kolam azolla. Entah sampai berapa sentimeter ketebalannya, tapi memang banyak yang melakukan dan menyarankan seperti itu.
Penulis sendiri pernah melakukan hal itu diawal karena banyak yang sudah melakukan hal itu dengan tujuan pertumbuhan azolla bisa optimal. Kemudian, setelah penulis amati, hadirnya tanah pada dasar kolam justru cenderung membuat kolam menjadi keruh.
Azolla yang habitat aslinya berada di area persawahan dan rawa-rawa tidak serta merta mengharuskan kita membuat kolam yang menyerupai habitat asli azolla. Yang terpenting bukan media tanam apa yang dipergunakan untuk menanam azolla (di media tanam atau air), namun apakah kandungan nutrisi pada media tanamnya sudah ter cukupi?
Azolla bisa hidup dipermukaan air dan di permukaan tanah yang lembab atau berlumpur. Namun, sekali lagi intinya bukan pada jenis media tanamnya. Azolla lebih butuh asupan nutrisi supaya azolla bisa tetap tumbuh dengan optimal.
Membahas tentnag media tanam, hal itu sama seperti penggunaan pada tanaman dalam pot. Entah media tanam berupa pasir, cocopeat, atau berbagai campuran media tanam apapun tak akan ada gunanya ketika tidak mengandung pupuk atau nutrisi. Oleh karena itu, tanaman dalam pot tetap perlu dipupuk jika menunjukan gejala pertumbuhan yang tak optimal.
Pupuk dan air merupakan sarana bagi azolla untuk bisa tumbuh dengan optimal. Pertumbuhan azolla yang terbilang sangat cepat harus bisa didukung denan ketersediaan pupuk pupuk yang seimbang. Jangan sampai ketika siklus tumbuhya sedang bagus-bagusnya, tiba-tiba di jeda oleh habisnya asupan nutrisi di dalam airnya.
Jadi, tak perlu menambahkan tanah ke dalam kolam azolla, cukup menggunakan air biasa dengan campuran pupuk ke dalamnya sudah bisa membuat azolla tumbuh subur.
No comments:
Post a Comment