Hasil WAH... Penggabungan Tanam dan Ternak


Melalui sebuah tatanan, maka penggabungan kedua bidang yaitu bertanam dan beternak bisa saling menguntungkan. Hasil yang di dapatkan tidak akan berkurang karena tak perlu terlalu banyak dipotong biaya pembelian ini itu selama proses tanam dan ternak. 


Apakah diantara pembaca ada yang memiliki hobi bertanam sekaligus beternak? Jika iya, kedua hobi rumahan tadi bisa digabungkan dan akan menghasilkan sesuatu yang saling mendukung satu dan lainya. Pada contoh paling mendasarnya adalah ketersediaan kotoran ayam, kotoran kelinci atau jenis ternak lainnya akan selalu ada untuk dijadikan pupuk untuk tanaman. Begitu pula sebaliknya, tanaman tertentu yang sudah ditanam dan dipersiapkan bisa mendukung atau dijadikan sebagai pakan bagi ternak. 


Berbagai jenis kotoran ternak memiliki kandungan nutrisi yang berbeda ketika diaplikasikan ke tanaman. Kotoran atau KOHE yang satu mungkin tinggi unsur Nitrogen, namun bisa jadi KOHE hewan lainnya memiliki kandungan yang tinggi unsur Phosfor ataupun Kalium di dalamnya. Informasi mengenai kandungan unsur NPK dalam KOHE bisa ditemukan dengan mudah melalui literasi hasil laboratorium dari berbagai lembaga. 


Sebagai contoh;


Menanam Azolla dan rumput odot bisa ditujukan untuk pakan unggas, ruminansia ataupun herbivora non-ruminansia. Sedangkan untuk menjaga kedua tanaman tadi tumbuh dengan subur, maka pemberian pupuk dari kotoran hewan bisa dilakukan. 


Keduanya, bertanam dan beternak secara langsung saling bersimbiosis mutualisme. Pemanfaatan jumlah pupuk yang dihasilkan juga bisa dipergunakan untuk menanam tanaman hias, buah-buahan, jenis tanaman hortikultura (tanaman kebun), toga, atau jenis tanaman lain yang hasil panennya nanti bisa ditujukan untuk konsumsi manusia. 


Meski bersimbiosis mutualisme, pembelian ransum dan obat-obatan untuk ternak juga diperlukan . Begitu juga pembelian nutrisi lain untuk tanaman serta insektisida juga dibutuhkan agar pertumbuhan dan hasil panenan bisa optimal. 


Namun, jika memang ingin mengusahakan semuanya secara mandiri, maka tanaman herbal untuk menjaga kesehatan ayam bisa sekalian ditanam, seperti; temulawak, jehe, kencur, kunyil dll. Lebih jauh, untuk menjaga tanaman tetap sehat tanpa mudah terserang hama, maka penyemprotan insektisida nabati juga bisa diracik sendiri dengan memanfaatkan tanaman tertentu sebagai bahan bakunya. 




BSF pada Siklus Kandang

Memanfaatkan maggot dari lalat BSF juga bisa dilakukan sebagai  pemenuhan protein bagi ayam. Maggot BSF ini biasa memakan limbah sayur dan buah-buahan, serta bisa pula dimanfaatkan untuk mengurai kotoran hewan. 


Jadi, selain limbah rumah tangga jadi bersih, lingkungan kandang juga akan ikut bersih berkat hadirnya lalat dan maggot BSF. Sebagai tambahan informasi, adanya maggot BSF maka belatung dari jenis lalat rumahan atau lalat hijau akan enggan hidup di situ. Hasilnya, populasi lalat hijau yang biasa beterbangan di sekitar kandang akan jauh berkurang. 

Hasil WAH... Penggabungan Tanam dan Ternak Hasil WAH... Penggabungan Tanam dan Ternak Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on July 16, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.