Karena terlalu semangat ingin menanam azolla, lalu langsung dilanjutkan browsing market place sana sini mencari penjual azolla. Tanpa terfikir untuk mempersiapkan kolam sebagai tempat hidup azolla, sebagai akibatnya setelah kiriman azolla datang baru bingung mencari lahan untuk dibuat kolam.
Azolla memang mudah hidup di air. Namun tidak disemua jenis air bisa dijadikan habitat azolla. Ada beberapa syarat yang tetap diperlukan agar pertumbuhan azolla bisa normal. Habitat azolla berada di sawah ataupun di rawa-rawa, namun bukan berarti kita harus membuat imitasi sawah dengan cara membuat kolam berisi lumpur ataupun membuat rawa dadakan di sekitar rumah.
Penggunaan kolam bekas ikan beserta airnya menjadi yang paling banyak dilakukan. Air bekas ternak ikan memang bisa langsung diaplikasikan sebagai habitat azolla. Air kotoran ikan dalam kolam akan menjadi sumber pupuk, sedangkan organisme yang sudah ada di dalamnya akan membantu azolla mendapatkan makanannya. Berbeda dengan penggunaan air sumur yang kurang maksimal jika belum ditambahkan pupuk dan mikroorganisme sebagai ekosistem air kolam azolla.
Oleh karena itu, judul artikel Tebar Azolla Setelah Kolamnya Siap menganjurkan agar siapapun yang baru pertama kali mencoba menanam azolla tidak perlu mengalami azolla yang telah dibelinya mati sia-sia. Penulis sendiri pernah mengalami hal yang sama yaitu melihat azolla yang ditebar tak kunjung tumbuh subur, tetapi justru semakin menyusut dan mati tak berbekas.
Berbagai ketidaksiapan seperti ketersediaan kolam serta pengetahuan tentang penggunaan kolam terpal yang kondisinya baru menjadi problem dasar terhadap gagalnya azolla untuk tumbuh. Proses pemupukan juga diperlukan untuk mensupprrt percepatan tumbuh tanaman azolla.
Jika sudah memahami azolla, niscaya tak ada hal yang terlalu ribet jika sekedar ingin melihat tanaman azolla terus tumbuh dengan subur tanpa henti.
Kolam permanen ataupun kolam bekas ikan jenis lainnya bukanlah yang utama, kita bisa membuat dari bahan plastik yang tentu saja tidak membutuhkan waktu terlalu lama dalam membuatnya. Penggunaan kolam plastik ataupun kolam permanen secara umum tidak mempengaruhi produktifitas dari tanaman azolla. Perbedaan mereka hanya pada daya tahan dari bahan dasarnya saja.
Kolam ikan permanen dibuat dari semen, sedangkan yang temporari bisa dibuat dari berbagai jenis plastik. Dari harga serta tingkat keawetannya bisa sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Sedikit informasi, kolam dari bahan plastik yang tak terbenam air dan terus menerus terkena panas matahari akan cepat lapuk.
Syarat Kolam untuk Budidaya Azolla:
Kolam harus tanpa ikan,
Keberadaan ikan di dalam kolam azolla sebenarnya tidak diperlukan. Namun, jika tujuannya untuk bertanam azolla sekaligus beternak ikan, maka bisa dilakukan treatment tertentu. Pergunakan jaring keramba agar azolla yang hanya hidup dipermukaan air bisa tetap hidup tanpa dimakan atau dirusak oleh ikan (mujaer, lele atau ikan konsumsi jenis lainnya).
Berikan sedikit ruang dipermukaan air agar kebutuhan oksigen di dasar kolam tetap tercukupi. Jika tidak diberikan ruang oksigen di permukaan air, maka bersiaplah untuk melihat ikan mati terapung akibat kekurangan oksigen.
Kemudian, memanfaatkan kolam azolla untuk beternak ikan cupang juga bisa dilakukan. Ikan cupang tak merusak akar ataupun daun azolla. Mereka hanya makan kutu air dan hewan kecil lain yang dihasilkan dari KOHE ayam dan campuran EM4 yang telah dimasukan sebagai pupuk azolla.
Air dalam kolam menjadi kunci berhasilnya budidaya azolla,
Seperti yang telah disebutkan pada paragraf sebelumnya, bahwa KOHE ayam dan EM4 bisa dijadikan pupuk bagi azolla. Hal itu bisa dilakukan, namun bukanlah satu-satunya cara. Jenis KOHE lain yang masih fresh ataupun yang sudah terdekomposisi, keduanya bisa dipergunakan. Penggunaan EM4 juga bukan satu-satunya. Kita bisa pergunakan mikroorganisme atau bakteri dari sumber lainnya.
Cahaya matahari,
Syarat lain yang harus dipenuhi supaya azolla bisa tumbuh subur adalah dengan memberikan intensitas cahaya matahari yang cukup pada permukaan kolam. Lakukan percobaan kecil-kecilan jika ingin mengetahui perbedaan besar antara pertumbuhan azolla yang terkena matahari dan yang berada dibawah naungan.
Semakin kita mengerti tentang kebutuhan dasar bagi tanmana azolla, maka yang kita rasakan ketika membudidayakan azolla hanyalah kata mudah. Entah musimnya sedang kemarau ataupun musim hujan, produktifitas dari tanaman azolla sama sekali tidak terdampak.
No comments:
Post a Comment