Salah satu penyakit yang paling sering diderita kelinci adalah scabies. Scabies atau gudig atau gatal-gatal muncul karena ada kutu jenis tertentu yang hidup di kulit kelinci. Dampaknya bisa kita lihat secara visual pada bagian kuku-kuku kelinci yang cenderung diselimuti oleh lapisan berwarna coklat.
Biasanya, kutu scabies akan menyerang bagian ujung kuku, tepian telinga, hidung dan ekor. Pada awalnya memang hanya sedikit jumlahnya. Namun, ketika dibiarkan begitu saja maka lama-lama scabies akan melebar hingga menggerogoti seluruh kulit hingga tembus batas daging.
Banyak kasus yang terjadi, scabies memakan habis ujung hidung dan kuping kelinci. Kondisi bobot secara otomatis akan menurun karena nafsu makan juga pasti sangat rendah.
Menyembuhkan kelinci yang terkena scabies cukup mudah dilakukan. Hanya perlu suntikan beberapa kali, maka dalam kurung waktu dua minggu scabies sudah rontoh dari kulit kelinci. Namun, tanpa perbaikan kondisi kandang, maka scabies akan datang lagi dalam waktu dekat dan mengharuskan kita untuk melakukan penyuntikan lagi.
Baca juga: Mengobati Scabies Kelinci
Hal tersebut (scabies)bisa terjadi berukang kali hingga kita bosan untuk melakukannya. Jika memang sudah berada pada titik jenuh dalam suntik menyuntik scabies, maka melakukan managemen kebersihan kandang sebaiknya segera dilakukan.
Kelinci – Managemen Kebersihan Kandang – Bye bye Scabies
Membersihakan kadang setiap hari wajib dilakukan. Namun, ketika design penampungan kotoran sudah dipersiapkan dengan baik hingga tidak ada kesempatan untuk urine kelinci terpercik ke lingkungan kandang, maka 2 kali seminggu ataupun seminggu sekali bisa menjadi jadwal aman pembersihan kandang.
Dengan catatan, bahwa saluran pipa urine hingga ke penampungan berjalan lancar, kandang tak lembab ataupun terkena tampias air hujan, serta panas matahari tidak sempat menguapkan urin kelinci ke atas kandang, maka pencegahan scabies sudah terealisasi.
Kita tinggal memeriksa apakah masih ada celah yang mungkin menyebabkan kutu scabies bisa muncul. Lakukan perbaikan atau setidaknya deteksi aroma urine yang melipir tak masuk ke wadah penampungannya.
Kelinci Umbaran (free range) Aman dari Scabies
Membuat kandang umbaran dengan ukuran tertentu juga bisa dilakukan. Jadi kita bisa melihat mereka bebas berlarian dengan batas pagar yang sudah dipersiapkan. Mendesain kandang kelinci dengan cara umbaran memang menjadi salah satu yang disarankan, namun tetap ada syarat yang wajib dipenuhi agar mereka tetap dalam kondisi sehat hingga beranak pinak.
Yang Pertama,
Buat semacam gubug diantara halaman atau kandang umbaran. Gunakan alas tanah untuk gubug, jadi kelinci bisa berlindung dari panas dan hujan. Kemudian, mempersiapkan ember cat pil besar juga bisa dilakukan agar nantinya mereka bisa gunakan untuk beranak tanpa menggali gali tanah tanpa aturan.
Yang Kedua,
Pastikan bahwa lingkungan kandang umbaran terbebas dari predator. Hindarkan kucing, garangan, tikus ataupun jenis predator lainnya yang berpotensi memangsa bayi hingga kelinci dewasa. Hal ini cukup menantang ketika diaplikasikan, karena sedari lahir predator berupa tikus sudah mulai mengintai nyawa anak kelinci.
Kemudian, ketika bayi-bayi kelinci sudah mulai belajar berjalan dan sudah mulai lancar berlarian, predator berupa kucing masih tetap bisa lari lebih cepat untuk menerkam. Apalagi garangan yang biasa beraksi dikala malam hari. Garangan memiliki kemampuan berlari dan memanjat yang mumpuni, sehingga dengan mudah akan memangsa kelinci pada ukuran atau umur berapapun.
No comments:
Post a Comment