Pakan Alternatif untuk Kelinci Lokal

Mulai dari dedaunan serta hijauan rumput, pakan tersebut tidak selalu tersedia setiap saat ataupun di musim kemarau. Oleh karena itu, pakan alternatif kelinci untuk harian perlu diberikan.

Secara umum, pakan hijauan untuk kelinci yang mungkin telah kita ketahui adalah rerumputan lapangan, rumput odot, daun pisang, daun murbei, rumput gajah. Pakan hijauan tersebut merupakan alternatif ketika tidak ada pelet khusus kelinci atau sedang dalam program pembentukan postur anakan atau untuk menghasilkan jumlah kotoran yang lebih banyak.

Saat ini, makin banyak orang yang sudah mengetahui bahwa wortel bukan merupakan pakan utama untuk kelinci seperti yang divisualisasikan oleh bugs bunny dan karakter kartun lain. Selain kandungannya yang akan mengacaukan kinerja pencernaan kelinci, hal itu juga bisa menjadi penyebab kematian kelinci.

Kelinci merupakan hewan pemakan hijauan yang bukan termasuk dalam kelompok ruminansia. Jadi, kelinci memiliki sistem pencernaan yang lebih simpel dibanding dengan hewan kaki empat pemakan rumput lainnya. Hal itu juga yang menjadi salah satu pernyebab utama pada tingginya mortalitas kelinci peliharaan ketika mereka memakan makanan yang berpotensi mengganggu pencernaannya.

Ketika kita memelihara kelinci khususnya kelinci lokal, banyak pilihan pakan yang bisa kita pilih dan berikan agar nutrisinya tetap mampu menyokong pertumbuhan postur serta bobot dari kelici. Akan traditional olahan yang bisa kita buat antara lain campuran dari bahan bahan berikut; ampas tahu, bekatul (kulit ari padi),tepung  jagung giling serta hijauan untuk menambah fungsi serat kasarnya. Bahan-bahan tadi bisa kita campur atau digiling kemudian dijadikan pelet ala sendiri.

Membuat pelet sendiri bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kita tetap perlu memastikan agar ketika disimpan kondisinya sudah benar-benar kering sehingga tidak berpotensi untuk timbul jamur dalam proses penyimpanan. Pengeringan bisa dilakukan secara tradisional dengan dijemur di bawah panas matahari atau bisa pula di letakan dalam oven.

Namun, ketika segala keribetan itu muncul, ada juga alternatif lain yang bisa dijadikan pakan kelinci harian dan akan selalu tersedia meski musim hujan ataupun saat kemarau yang datang. Pakan aternatif itu adalah campuran antara nasi dan daun pepaya rebus. Kedua bahan itu merupakan yang paling mudah didapat serta akan aman untuk dikonsumsi oleh kelinci sebagai makanan harian. Pakan alternatif ini akan sesuai ditujukan untuk kelinci lokal yang sudah memiliki silsilah lama berhabitat di iklim Indonesia denga n berbandingan 2:1 dengan jumlah hijauan yang lebih dominan. Untuk pemberiannya bisa dilakukan dua kali sehari saat pagi hari dan sore hari dengan menambahkan kuantiti  hijauan.

Merawat kelinci tidak lepas dari pakan apa yang diberikan, hal itu juga berhubungan dengan fungsi serta tujuan saat awal memutuskan untuk memilih kelinci sebagai binatang peliharaan. Enulis sendiri memilih ntuk memelihara kelinci dengan tujuan untuk memanfaatkan potensi pupuk serta daging yang bisa dihasilkan oleh kelinci. Oleh karena itu, penulis memilih untuk memberikan asupan utama yang berupa hijauan dengan tujuan agar hasil kotoran kelinci akan lebih banyak serta kelinci akan terhindar dari kendal-kendala lain yang berhubungandengan kesehatan pencernaan serta kondisi gigi kelinci.

Pemberian hijauan seperti daun afrika secara berkala akan mampu mencegah ataupun memperbaiki kondisi pencernaan kelinci yang terkena kembung atau diare. Selain itu, pemberian hijauan merupakan sumber serat kasar yang berguna untuk pemenuhan nutrisi utama kelinci. Lebih jauh, pemberian hijauan seperti salah satu contohnya rumput odot akan sangat diperlukan untuk tujuan kesehatan gigi kelinci. Hal itu dilakukan agar kondisi gigi kelinci tetap dalam kondisi normal karena memang selalu digunakan secara fungsi dasarnya yaitu untuk mengunyah hijauan seperti yang dilakukan di alam liarnya. Jika kehadiran hijauan untuk kelinci dipangkas, maka resiko yang terjadi ialah salah satunya kondisi gigi kelinci yang tumbuh secara tidak beraturan dan beresiko untuk kesehatan mulut si kelinci.