Menanam sendiri sayuran favorit yang biasa kita konsumsi bisa menjadi ‘good start’ untuk menyukai kegiatan bertanam.
Bertanam memang hobi yang bisa dimiliki oleh siapapun. Hal itu mungkin saja diawali oleh rasa penasaran akan proses dan progress yang terjadi sebelum sebuah produk pertanian akhirnya bisa dikonsumsi. Dari hal yang sangat sederhana dan mendasar tadi, hobi bertanam pun bisa mulai muncul.
Karena akses termudah tentang itu semua adalah via internet, maka salah satu jalan keluarnya adalah dengan cara browsing, memilah dan memilih berbagai artikel yang berkaitan erat tentang topik bertanam yang sedang dicari.
Berawal dari hal sederhana yaitu tentang fase, kemudian berlanjut masuk ke beragam insight, persepsi bahkan ide liar yang mulai datang bermunculan. Menanam menang bisa menjadi sebuah hobi yang menyegarkan. Menyegarkan pikiran dari berbagai pola aktifitas harian, menyegarkan penglihatan dengan berbagai bentuk dan ragam tanaman meski hanya melihat-lihat dipinggir jalan atau toko-toko tanaman. Dan yang terpenting dengan menanam, maka kita akan selalu berusaha untuk mengisi waktu yang ada untuk hal yang lebih produktif.
Berbagai informasi, ilmu serta pengaplikasian sebuah wacana tentu akan beragam hasilnya. Sebagai contoh, cara yang dilakukan oleh seseorang dengan seorang yang lain tentang bertanam pasti akan terdapat perbedaan penerapan. Hal itu terjadi karena lokasi iklim daerah yang berbeda, ketersedian bahan untuk bertanam berbeda, jenis tanaman berbeda, hingga lokasi rumah terhadap matahari pagi yang berbeda meski hanya tetanggga depan rumah tetap akan menjadi faktor penyebab perbedaan penerapan dalam bertanam.
Dari berbagai perbedaan tentang bertanam di rumah, salah satu hal yang bisa dilakukan oleh setiap penghobi tanaman bila berhadapan dengan bertanam sayuran ialah tentang fase persemaian.
Fase persemaian atau menyemai menjadi tahap paling awal ketika kita hendak memulai menanam tanaman dari biji. Menanam tanaman dari biji atau disebut juga perbanyakan secara generatif menjadi salah satu pilihan mudah untuk memulai bertanam sayuran.
Pada tahap persemaian, hal ini menjadi tahap seleksi dari kualitas biji yang telah kita tanam. Kesempatan tumbuh untuk setiap biji akan berbeda, selain itu kualitas tanaman yang dihasilkan juga akan berbeda- beda. Dengan melakukan seleksi awal pada tahap ini, maka biji dengan kualitas buruk akan secara otomatis gagal untuk tumbuh. Sebenarnya kualitas biji yang kurang baik tetap akan tumbuh namun dengan kondisi yang lebih kecil atau cacat pada bagian daun barunya.
Tahap pemindahan bisa dimulai atau dilakukan ketika tanaman sudah tumbuh kurang lebih setinggi 2-3 cm atau tepat ketika daun pertama sudah mulai mekar. Tepat saat biji sudah berganti fase dari perkecambahan dan bersiap untuk menhasilkan daun sejati.
Kita bisa pindahkan mereka dari gerombolannya dan mulai pada tahap mempersiapkan mereka agar setiap satu tanaman bisa tumbuh maksimal. Media tanam yang dipergunakan bisa berupa campuran antara kompos (siap pakai), pupuk kandang (siap pakai), sekam bakar dan pasir. Campuran antara pupuk, sekam dan pasir adalah dengan perbandingan 2 : 1 :1.
Harap berhati-hati ketika proses mengambil dan memindahkan semaian yang baru tubuh ke Tempat Semai Daun Pisang. Usahakan agar akar yang masih sangat lembut tidak terekspose atau terpotong sedikitpun agar tanaman tidak perlu memalui masa stres sebelum melanjutkan proses tumbuhnya.
Kemudian pada tahap lanjutan, ketika tinggi tanaman sudah mencapai 5-8cm maka tanaman sudah bisa mulai dipindahkan ke area pembesaran. Indikator untuk memulai memindahkan tanaman dari Tempat Semai Daun Pisang ke area pembesaran yaitu ditandai dengan mulai tumbuhnya daun sejati atau daun yang muncul kedua atau ketiga.
Pada tahap itu tanaman sudah membutuhkan area penampung akar yang semakin luas. Terkecuali kita dengan sengaja membuat Tempat Semai Daun Pisang dengan diameter ukuran yang lebih besar. Hal itu mungkin bisa saja menjadi pilihan untuk tujuan menampung lebih banyak cadangan makanan serta jumlah akar tanaman yang akan tumbuh untuk jangka waktu yang lebih lama pula.
Pada area pembesaran, entah pada polybag atau pot yang lebih besar atau bahkan ada area pembesaran langsung dalam bedengan tanah, pemberian pupuk bisa menggunakan racikan yang sama seperti ketika masa persemaian. Kita bisa melakukan penambahan pupuk dengan nilai (N) nitrogen yang tinggi untuk menunjang masa pertumbuhan serta pembentukan postur tanaman. Untuk pupuk alami dengan tinggi nilai (N) bisa didapat dari pupuk kelinci atau pupuk dari daun insulin atau kipahit.
Memindahkan Seedling Ke Tempat Semai Daun Pisang
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
December 20, 2019
Rating:
No comments:
Post a Comment