Mempersiapkan Bahan Bonsai Akar Beringin


Bonsai merupakan salah satu tanaman hias yang hadir dengan segala keunikan serta estetika bentuk sebagai poin utamanya.

Bonsai bisa dibilang sebuah expresi dari si pembuat sebagai sebuah karya seni mengkerdilkan tanaman yang seharusnya bisa tumbuh besar. Tanaman bonsai dengan sengaja divisualkan secara mini dan bisa jadi menyerupai atau dibentuk sama seperti tanaman pada ukuran 1:1 atau ukuran aslinya.

Secara umum, membuat tanaman bonsai  dilakukan dengan cara memilih jenis tanaman yang berkayu. Sebagai contohnya kita bisa memilih bahan tanaman kayu yang sudah seringkali dipergunakan atau dijadikan bonsai antara lain; tanaman beringin (Ficus benjamin), tanaman asem (Tamarindus indica atau Pitchellobium dulce), kelapa (Cocos nucifera), dan masih banyak tanaman lain yang potensial untuk dijadikan bonsai.

Harga dari tanaman bonsai memang jauh dari kata murah. Apalagi ketika sudah dipamerkan, semua tanaman bonsai jagoan yang kemungkinan sudah berumur tahunan akan ditawarkan dengan harga yang mungkin tidak masuk akal tingginya.

Mulai dari 1 juta rupiah hingga puluhan atau bahkan ratusan juta bisa jadi bandrol yang menghiasi pricetag tanaman bonsai yang sedang berpose dalam pameran. Bagi kolektor ataupun pecinta bonsai, harga yang seperti itu mungkin bukan hal mengagetkan. Harga yang bervariasi sertasignifikan bisa jadi disebabkan oleh berapa lama waktu dan proses yang dilewati hingga akhirnya tanaman bonsai bisa memiliki postur indah seperti yang bisa dinikmati saat ini.

Untuk membuat bonsai, selain mengerti tentang merawat tanaman kita juga harus mengetahui tentang estetika membentuk tanaman.


Tentang kemampuan basic dalam merawat tanaman, hal itu akan berguna ketika menangani kondisi kesehatan tanaman. Segala perubahan yang dilakukan dalam progress pembentukan tanaman bonsai pasti akan berbeda dengan memperlakukan tanaman hias lain. Sebagai contoh, proses pangkas akar serta pangkas batang, pemilihan media tanam, penggunaan anti jamur serta alat-alat yang harus steril, proses sungkup dan masih banyak hal-hal printilan lain yang akan berguna ketika berkutat dalam bonsai.

Pengetahuan mendasar tentang merawat tanaman juga harus didukung dengan kemampuan membentuk tanaman agar sedikit demi sedikit menuju ke bentuk atau postur yang harapkan. Membentuk bonsai bukanlah sebuah proses yang bisa dilalui hanya dalam waktu semalam jadi. Akan memakan banyak waktu dan repetisi juga membutuhkan ketekunan untuk mencapai sebuah bentuk yang diidamkan.

Salah satunya ketika kita ingin membuat bonsai dengan cara memanfaatkan atau mengambil bahan dari akar beringin. Akar beringin merupakan salah satu bahan yang potensial dan unik untuk dijadikan bonsai. Keunikannya terdapat pada bentuk alaminya yang didukung oleh kemampuan kita untuk memaksimalkan potensi akar beringin tersebut.

Seperti yang kita ketahui, bahwa akar beringin bukanlah batang yang akan dengan mudah menumbuhkan tunas baru. Hal itu disebabkan karena akar bukanlah batang yang terdapat ruas atau calon mata tunas di sana. Oleh karena itu, memanfaatkan keunikan kondisi pada akar beirigin harus didukung dengan kemampuan kita dalam memodifikasi.

Modifikasi bentuk bisa diawali dengan memindahkan ujung akar beiringin dalam wadah agar nantinya ketika dilakukan pemotongan akar beringin dan pemindahan maka supply makanan tetap berjalan lancar tanpa ada gangguan.

Tahap pemotongan dan pemindahan akar beringin merupakan hal yang beresiko untuk dilakukan. Jadi, meski sudah berhasil dipotong dandipindahkan, maka akar tanaman tetap membutuhkan supply makanan serta nutrisi lain yang biasanya diproduksi melalui proses fotosintesis. Tanpa adanya daun maka proses fotosintesis juga tidak akan ada.

Pada tahap ini harus segera dilakukan metode sambung pucuk agar akar tanaman bisa bertahan hidup bukan justru berujung mati membusuk. Persentase keberhasilan ketika melakukan sambung pucuk haruslah tinggi. Hal itu berkenaan dengan kondisi akar yang tidak akan bisa bertahan lama ketika tidak terdapat daun sebagai sumber nutrisinya.

Membuat Bonsai dari Akar Beringin Metode Okulasi ataupun Sambung Pucuk bukanlah hal yang sulit ataupun terlalu mudah untuk dilakukan. Hal itu berkaitan dengan kemampuan atau pengetahuan kita tentang merawat tanaman seperti yang sudah dibahas pada paragraf sebelumnya di bagian atas. Mulai dari pemilihan pucuk yang baik, proses tempel yang harus sesuai serta perlakuan setelah masa sambung berlangsung. Semua hal itu harus dilakukan dengan teliti dan tekun agar hasilnya nanti juga tidak akan mengecewakan. Ingat, bahwa sebuah usaha tidak akan menghianati hasil. Jika masih ada kekurangan maka percobaan kedua bisa dilakukan dengan persiapan yang lebih matang hingga mencapai tujuan.

Maka jika proses sambung telah dilakukan dengan benar, maka hanya dalam waktu 2 minggu tunas baru dari pucuk yang disambungkan akan muncul. Kita tinggal beri tambahan waktu 2 minggu lagi agar sambungan yang telah dilakukan bisa menyatu dengan baik. Setelah itu bisa kita lepaskan plastik pengikatnya dan meletakan pada area shade atau ternaungi agar bonsai akar beringin sementara melalui prosesnya beradaptasi.

Tunggu UPDATE artikel lanjutan tentang "Belajar membuat bonsai  dari akar beringin", dengan cara menulis email dan tekan subscribe pada from di bawah. Terima kasih
Mempersiapkan Bahan Bonsai Akar Beringin Mempersiapkan Bahan Bonsai Akar Beringin Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on December 14, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.