Cara Pembibitan Aloe Vera

Tanaman aloe vera atau disebut juga lidah buaya menjadi salah satu tanaman yang bermanfaat dan mudah dalam perawatannya.

Berbagai fungsi bisa didapat dari tanaman yang satu ini.

Tentang melakukan perbanyakan atau budidaya tanaman lidah buaya, tanaman lidah buaya memiliki karakter daun yang basah atau memiliki banyak kandungan air. Oleh karena itu, untuk melakukan perbanyakan tanaman lidah buaya dengan cara stek daun, maka perlakuan khusus perlu diberlakukan agar stek daun bisa berakar dan tumbuh tunas anakan.

Lain halnya ketika melakukan perbanyakan atau budidaya lidah buaya dengan cara mengambil anakan yang ada disekeliling tanaman induk, hal itu akan lebih mudah untuk dilakukan. Berukuran kurang lebih sebesar ibu jari, tunas-tunas anakan lidah buaya bisa diambil disekeliling tanaman induk dan dipisahkan untuk kemudian dilakukan persemaian.

Perlakuan persemain anakan tanaman lidah buaya dilakukan pada area tertentu hingga nantinya didapat bibit tanaman lidah buaya yang berukuran seragam. Area ini harus senantiasa diperiksa kondisinya supaya hama serta gulma tidak mengganggu proses tumbuh anakan lidah buaya yang masih dalam tahap persemaian.

Dalam merawat tanaman lidah buaya, dari awal pemindahan bahan semaian hingga area pembesaran, tanaman ini tidak membutuhkan perlakuan yang merepotkan. Tanaman lidah buaya hanya membutuhkan area yang dengan kelembaban yang harus selalu tejaga. Selain pemupukan yang rutin untuk menjaga produktifitas daun yang berukuran konstan, menjaga kesehatan tanaman dengan membuang daun kering bisa dilakukan sembari melakukan pemanenan.

Baca juga: Melakukan Stek Batang dengan Bantuan Rebusan Aloevera Lidah Buaya

Sebagai tambahan tentang pemisahan anakan lidah buaya, ada juga sumber bibit lidah buaya yang bisa didapat dengan menggunakan cara penyobekan. Cara penyobekan atau pemotongan ini merupakan sebuah bentuk pemisahan paksa anakan yang berada di perakaran tanaman induknya. Untuk melakukan proses peyobekan atau pemotongan paksa anakan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Kita bisa gunakan pisau tajam agar sebisa mungkin tidak mengganggu atau merusak sistem perakaran tanaman induk lidah buaya. Melakukan peyobekan atau pemotongan anakan juga bertujuan agar produktifitas daun dari tanaman induk tidak terbagi-bagi.

Proses pemanenan biasanya sudah bisa dilakukan ketika tanaman berumur 8-12 bulan. Tentu saja waktu tunggu atau masa panen akan berbeda antara petani yang satu dan yang lain. Hal itu berkaitan dengan kondisi kesuburan media tanam yang digunakan serta kondisi kesehatan dari tanaman lidah buaya itu sendiri.

Daun lidah buaya yang siap penen ialah daun yang secara fisik sudah berukuran besar atau sudah memenuhi syarat. Tercapainya waktu tunggu yang tidak berbanding lurus dengan tercapainya ukuran fisik daun lidah buaya biasanya disebabkan oleh tingkat kesuburan media tanam yang digunakan. Semakin baik kualitas media tanam yang digunakan maka ukuran daun besar akan semakin cepat tercapai. Dikatakan bahwa kualitas daun yang memenuhi mutu ialah yang berbobot 0.4kg dengan kelas mutu B dengan cara dipanen 1-2 helai dari posisi daun terbawah.

Sebagai tambahan, tentang pembudidayaan tanaman aloe vera lidah buaya bisa dilakukan dengan metode stek batang serta stek daun. Perlakuan stek batang jarang sekali dilakukan karena jumlah batang dari tanaman lidah buaya yang cenderung sangat pendek. Kemudian, untuk perlakuan metode stek daun lidah buaya, hal itu tetap bisa dilakukan namun dengan persentase hidup yang kemungkinan kecil dikarenakan kondisi alami dari daun lidah buaya yang memiliki kandunga air cukup tinggi. Kondisi seperti itu sangat berpotensi membuat bekas luka daun justru menjadi mudah berjamur dan tidak muncul akar dan gagal tumbuh.

Untuk mencoba melakukan stek daun tanaman aloe vera lidah buaya, berikut tahap-tahap yang bisa dilakukan;

Proses Pengambilan Bahan Stek

Potong daun (dari ujung) dengan panjang 7-10 cm atau sepanjang 3-4 inch. Atau kita juga bisa memilih untuk memotong daun lidah buaya hingga pangkal yang dekat dengan batangnya. Gunakan pisau tajam serta steril untuk meminimalisir kerusakan bekas potongan dan timbulnya hama penyakit.

Mempersiapkan (Perlakuan) Bahan Stek

Bahan stek daun aloe vera lidah buaya yang telah dipotong kemudian butuh untuk mendapat perlakuan khusus sebelum bisa ditanam dalam media. Kita bisa tunggu bekas potongan daun lidah buaya hingga secara alami tertutup oleh lapisan baru. Lapisan itu yang akan melindungi daun lidah buaya dari serangan hama ketika proses tanam berlangsung.

Kurang lebih waktu yang diperlukan untuk menunggu bekas luka potongan hingga tertutup oleh lapisan baru ialah 3-14 hari lamanya. Kondisi lingkungan yang berbeda serta kondisi alat potong yang digunakan akan mempengaruhi lama atau tidaknya lapisan baru untuk bisa terbentuk. Bisa juga kulit daun yang akan menutup bekas luka potong sebagai salah satu cara lain untuk mempertahankan diri.

Proses Tanam

Setelah proses diatas sudah berlangsung, maka proses selanjutnya yaitu proses penanaman bisa segera dilakukan. Gunakan media tanam pasir sungai sebagai salah satu media termudah dalam melakukan stek daun lidah buaya. Atau jika ada, kita bisa gunakan campuran media tanam sekam bakar yang juga memiliki karakter sama dengan pasir yaitu bukan merupakan media yang cocok untuk jamur bisa tumbuh.

Meletakan pada green house stek daun lidah buaya yang sudah ditanam merupakan keputusan yang baik. Dengan menggunakan green house maka suhu hangat yang terjadi secara konstan akan membuat proses perakaran serta proses tumbuh tunas baru akan berlangsung lebih mudah. Waktu tunggu yang diperlukan hingga akhirnya stek akan tumbuh tunas baru bervariasi. Bisa cepat, bisa juga lambat. Bisa juga daun stek hanya kan berujung membusuk karena tidak mampu berakar dan melanjutkan proses tumbuh.

Sebagai penutup, Melakukan stek daun aloe vera lidah buaya merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Meski tetap bisa dilakukan, persentase keberhasilan akan kecil ketika berbagai faktor tidak mampu mendukung batang stek untuk melanjutkan proses tumbuh.