Salah satu jenis pakan alami (khususnya untuk ikan dan unggas) yang memiliki kandungan protein dan lemak bisa kita dapatkan dari larva lalat BSF.
Larva atau disebut juga belatung atau dengan nama lain maggot merupakan sebuah fase yang dialami oleh lalat bsf. Pada fase sesudahnya, larva dari lalat bsf akan tiba pada masa prepupa atau masanya mereka bermigrasi memisahkan diri dan berpindah ke area yang kering. Pada fase menjadi pupa, mereka akan menghentikan kegiatan makan yang telah dilakukan selama kurang lebih 3-4 minggu dan berada dalam fase tenang untuk mempersiapkan diri menjadi lalat.
Pada fase prepupa itulah, larva bsf akan dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Para prepupa bsf biasanya melakukan migrasi dimalam hari untuk mencari lokasi kering guna mempersiapkan diri dalam masa tenang menjadi pupa untuk nantinya berubah menjadi lalat.
Lalat BSF dan lalat hijau merupakan dua produk yang berbeda. Lalat bsf memiliki nama ilmiah Hermetia illucens dan lalat hijau memiliki nama ilmiah salah satunya Lucilia sericata, meski keduanya mendapat predikat sebagai lalat namun terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya.
Perbedaan secara general yang bisa diketahui yaitu mengenai ciri-ciri fisik dari lalat hijau yang memiliki sayap ke samping kanan dan kiri, jenis sayap lalat bsf cenderung melipat rapi di tengah serta memiliki bentuk fisik yang justru lebih menyerupai jenis lebah kecil. Kita bisa temukan perbedaan-perbedaan lain antara lalat hijau dan lalat bsf pada artikel dibawah.
Baca juga: Perbedaan Lalat BSF dan Lalat Hijau
Mengenai cara lalat bsf meletakan telur-telur mereka dilingkungan alaminya, lalat bsf cenderung tidak memilih untuk bertelur tepat pada medianya. Saat bertelur, lalat bsf justru akan mencari area yang memiliki jarak atau berada dekat di atas atau di samping sesuatu yang beraroma tadi.
Sebagai contoh media pemancing telah kita letakan dalam ember, kemudian lalat bsf akan meletakan telur-telur mereka secara bergerombol hanya pada bibir ember dan bukan di dalam ember bercampur dengan media pancingan yang sudah diletakan.
Dalam waktu 3hari, telur-telur bsf akan menetas menjadi larva dan mereka baru akan merangkak menuju sumber makanan yang berada dekat dan sudah tersedia untuk mereka.
Lalat bsf terbiasa untuk memilih bertelur pada media yang sudah mengalami fermentasi. Fermentasi ini bisa tejai secara alami ataupun buatan, baik secara aerob ataupun anaerob. Oleh karena itu, kita akan mudah temui keberadaan lalat bsf pada kotoran ternak yang menggunakan jenis pakan fermentasi sebagai pakan utamanya. Selain itu, kita juga akan dengan mudah menemukan keberadaan lalat bsf bertelur pada tumpukan limbah dapur (nasi, buah, sayur, sisa minuman teh, sisa ampas kopi, dll) yang membusuk dan terfermentasi secara alami.
Cukup mudah sebenarnya untuk menarik kedatangan lalat bsf yang berada dekat dengan lingkungan tempat tinggal kita dan bertelur pada media yang telah dipersiapkan. Kita tinggal meletakan bahan-bahan sisa dapur pada wadah atau ember, lalu tutup dengan dedak atau dedaunan atau bisa juga dengan buah-buahan berada pada lapisan paling atas. Hal itu dilakukan agar bukan malah lalat hijau yang datang dan bertelur pada media itu.
Baca juga: Membuat Media Untuk Memancing Datangnya Lalat BSF
Baca juga: Supaya Media BSF Tanpa Lalat Hijau
Untuk mempermudah kita mendapatkan telur lalat bsf dari alam, maka kita bisa persiapkan bahan termudah untuk lalat bsf bertelur menggunakan potongan kertas kardus. Potong kertas kardus bekas dengan ukuran lebar minimal 2cm dan panjang menyesuaikan kondisi kardus. Kita juga bisa gunakan potongan kayu papan dengan ukuran lebar yang sama kardus dan meletakan paku pines atau paku payung sebagai pembatas celah antar tumpukan kayu papan.
Mempersiapkan media bertelur kardus akan lebih mudah didapat namun akan susah ketika ingin memilah telur-telur dan menimbang telur yang sudah. Berbeda ketika kita menggunakan papan kayu sebagai media bertelur lalat bsf. Kita akan dengan mudah memisahkan telur-telur bsf dan mengukur berat telur yang didapat.
Sebagai informasi penutup, di alam liar lalat-lalat bsf akan secara acak bertelur disekitar tersedianya pakan agar calon anak-anaknya yang nantinya menetas bisa dengan mudah menemukan sumber makanannya. Mereka akan meletakan telur dimanapun, bisa dicelah retakan kayu, bisa direkahan batu atau media apapun yang terdapat celah kecil yang sesuai menurut insting alami lalat bsf.
Lalat BSF Bertelur di Alam
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
January 03, 2020
Rating:
No comments:
Post a Comment