Tanaman cabai menjadi salah satu tanaman yang wajib dimiliki
setiap rumah. Cukup berbekal polibag atau ditanam langsung di tanah, tanaman
cabai tetap mampu tumbuh dan berbuah. Namun, meskipun mampu tumbuh dan berbuah,
tanaman cabai baik yang ditanam dalam polibag ataupun langsung ditanam ditanah
tetap membutuhkan perawatan dan pemupukan. Khususnya ketika kita menanam cabai
dalam polibag, sumber makanan tanaman cabai murni didapat dari apa yang kita berikan. Terbatasnya ruang penyimpanan makanan dalam polibag mengharuskan kita untuk memberikan pupuk pada tanaman cabai secara berkala agar tetap subur dan
tidak kekurangan makanan. Hal itu akan berbeda ketika kita menanam langsung tanaman
cabai pada tanah. Dengan menanam langsung di tanah, akar tanaman cabai akan
menyebar dan setidaknya mampu survive mencari sumber makanan sendiri.
Pada artikel kali ini, tanam ternak ingin membagikan tips
mengenai tanaman cabai agar rajin berbuah dan berumur panjang.
Seperti yang kita tahu, cabai lokal yang banyak dijual di pasar traditional ataupun pasar modern hanya terdapat dua jenis yaitu cabai rawit serta cabai besar, meskipun ada jenis cabai lain yang familiar dan dapat kita temukan di supermarket. Kedua jenis cabai tersebut memang memiliki rasa pedas yang berbeda serta terkadang berbeda fungsi juga. Namun, lebih lanjut perbedaanya tidak sekedar pada rasa serta gunanya saja. Kedua tamanan cabai tadi ternyata memiliki perbedaan dalam urusan siklus hidup. Mungkin banyak orang yang telah mengetahui jika siklus hidup tanaman cabai besar lebih pendek atau bisa dibilang hanya mampu dipanem buahnya dalam dua kali saja atau bisa disebut tanaman semusim yang berbuah lebat lalu setelah buahnya habis tanaman akan kurang produktif atau otomatis mati. Berbeda dengan tanaman cabai rawit yang punya umur lebih panjang atau bahkan mampu hidup hingga tahunan dan tetap mampu menghasilkan banyak buah. Tentunya dengan sedikit trik yang perlu dilakukan.
Berikut tips jitu mengenai penangan tanaman cabai sehat dan berumur panjang:
1. BENIH
Pilih benih cabai yang bertanggal kadaluarsa masih panjang atau bisa juga dengan cara memilih langsung dari buah cabai yang sudah benar- benar matang / tua. Hal ini bertujuan agar nantinya hasil semaian cabai bisa cepat tumbuh dan memiliki daya tahan yang baik menghadapi lingkungan hidupnya.
2. PERSEMAIAN
Pilihlah wadah serta lokasi yang sesuai. Cara pertama, kita bisa langsung meletakan wadah yang berisi benih semaian pada area yang tidak terkena air hujan namun terkena paparan sinar matahari. Yang kedua, anda bisa memilih wadah (wadah kecil atau tray atau sejenisnya) berisi semaian agar mendapat sinar matahari kala pagi saja. Cara yg kedua ini membutuhkan keuletan karna setiap pagi kala perlu dipindahkan pada sinar matahari jam 7-9. Dari kedua cara itu pasti ada kelebihan serta kekurangannya. Cara yang pertama akan lebih mudah hasil semaian dicuri hama; misal keong kecil, tikus dan mungkin hama lain, atau juga ketika turun hujan lebat akan merusak pembenihan. Sedangkan cara yang kedua lebih aman terhadap serangan hama karena kendali ada ditangan anda. Namun kekurangannya, hasil semaian akan butuh waktu menyesuaikan diri kala di letakan seharian dengan lingkungan yang baru.
3. MEDIA TANAM
Memilih media tanam yang mengandung banyak nutrisi untuk menyokong dan memaksimalkan pertumbuhan benih semaian sebelum nantinya siap dipindahkan.
Media tanam bisa menggunakan kompos dedaunan, kotoran ternak, campuran cocopeat atau bisa media tanam lain yg kandungan nutrisinya cukup tinggi. Bila ingin yang simple, bisa dengan membeli pupuk kandang (kotoran kambing yg sudah dihaluskan) dalam plastik. Lubangi bagian yg akan digunakan untuk menanam benih serta lubangi juga bagian bawahnya untuk air keluar. Buat lubang sedalam 2/3cm lalu tutup kembali benih dengan media tanam. Setelah benih cukup besar atau memiliki daun sejati setidaknya 4 helai, segera pisahkan ke kantong pupuk lain atau cabut saja hasil semaian yang kurang bagus dan sisakan bibit cabai yang tumbuh sehat.
4. PENYIRAMAN BENIH
Teknik penyiraman cukup dengan cara disemprot. Benih yg belum tumbuh akan banyak membutuhkan air serta panas matahari. Jadi tidak usah ragu untuk menyemprot media tanam berisi benih hingga basah. Dijamin dalam 2/3 hari semaian cabai akan muncul dari tanah.
5. PENANAMAN BIBIT
Setelah benih cabai sudah cukup besar atau memiliki 4 helai daun sejati, pindahkan satu persatu bibit untuk pembesaran.
6. PRUNNING / PEMANGKASAN
Lalu setelah bibit memiliki kurang lebih 8/9 helai daun, potong bagian pucuknya dan sisakan 5-6 helai daun. Ini bertujuan agar bibit cabai fokus pada pertumbuhan batang utama. Ujung batang utama akan tumbuh cabang serta batang utama semakin besar dan kokoh untuk menopang banyak buah cabai nantinya.
7. PEMUPUKAN
Bila kita menanam benih dari awal pada kantong pupuk, secara otomatis pasokan nutrisi akan bertahan lebih lama hingga masanya panen. Namun ketika kita menanam pada media tanam yg memiliki sedikit asupan makanan, segera berikan pupuk kembali pada media tanam. Ingat! Media tanam yg memiliki banyak nutrisi akan mampu menyokong tanaman cabai hingga mereka berbuah lebat.
8. PEMANENAN
Bila buah cabai sudah masak, jangan biarkan menggantung di pohonnya terlalu lama. Ini juga termasuk cara agar tanaman cabai mampu hidup lebih lama dan nutrisinya tidak habis untuk menopang cabai cabai yg sudah masak.
Sebagai tambahan tips, proses pruning atau pemangkasan tanaman cabai tidak hanya dilakukan untuk membesarkan batang saat awal tanam saja. Namun, pemangkasan juga dilakukan ketika bentuk tanaman cabai sudah terlalu besar dan banyak terdapat batang- batang kering. Selain itu, kondisi tanaman yang tidak sehat atau bisa juga terserang hama perlu segera dilakukan pemangkasan. Tidak usah ragu untuk mamangkas habis batang- batang yang tidak produktif. Setelah 1 minggu tanaman akan mulai bertunas dan muncul bakal batang baru yang sehat serta akan menghasilkan buah cabai kembali.
Seperti yang kita tahu, cabai lokal yang banyak dijual di pasar traditional ataupun pasar modern hanya terdapat dua jenis yaitu cabai rawit serta cabai besar, meskipun ada jenis cabai lain yang familiar dan dapat kita temukan di supermarket. Kedua jenis cabai tersebut memang memiliki rasa pedas yang berbeda serta terkadang berbeda fungsi juga. Namun, lebih lanjut perbedaanya tidak sekedar pada rasa serta gunanya saja. Kedua tamanan cabai tadi ternyata memiliki perbedaan dalam urusan siklus hidup. Mungkin banyak orang yang telah mengetahui jika siklus hidup tanaman cabai besar lebih pendek atau bisa dibilang hanya mampu dipanem buahnya dalam dua kali saja atau bisa disebut tanaman semusim yang berbuah lebat lalu setelah buahnya habis tanaman akan kurang produktif atau otomatis mati. Berbeda dengan tanaman cabai rawit yang punya umur lebih panjang atau bahkan mampu hidup hingga tahunan dan tetap mampu menghasilkan banyak buah. Tentunya dengan sedikit trik yang perlu dilakukan.
Berikut tips jitu mengenai penangan tanaman cabai sehat dan berumur panjang:
1. BENIH
Pilih benih cabai yang bertanggal kadaluarsa masih panjang atau bisa juga dengan cara memilih langsung dari buah cabai yang sudah benar- benar matang / tua. Hal ini bertujuan agar nantinya hasil semaian cabai bisa cepat tumbuh dan memiliki daya tahan yang baik menghadapi lingkungan hidupnya.
2. PERSEMAIAN
Pilihlah wadah serta lokasi yang sesuai. Cara pertama, kita bisa langsung meletakan wadah yang berisi benih semaian pada area yang tidak terkena air hujan namun terkena paparan sinar matahari. Yang kedua, anda bisa memilih wadah (wadah kecil atau tray atau sejenisnya) berisi semaian agar mendapat sinar matahari kala pagi saja. Cara yg kedua ini membutuhkan keuletan karna setiap pagi kala perlu dipindahkan pada sinar matahari jam 7-9. Dari kedua cara itu pasti ada kelebihan serta kekurangannya. Cara yang pertama akan lebih mudah hasil semaian dicuri hama; misal keong kecil, tikus dan mungkin hama lain, atau juga ketika turun hujan lebat akan merusak pembenihan. Sedangkan cara yang kedua lebih aman terhadap serangan hama karena kendali ada ditangan anda. Namun kekurangannya, hasil semaian akan butuh waktu menyesuaikan diri kala di letakan seharian dengan lingkungan yang baru.
3. MEDIA TANAM
Memilih media tanam yang mengandung banyak nutrisi untuk menyokong dan memaksimalkan pertumbuhan benih semaian sebelum nantinya siap dipindahkan.
Media tanam bisa menggunakan kompos dedaunan, kotoran ternak, campuran cocopeat atau bisa media tanam lain yg kandungan nutrisinya cukup tinggi. Bila ingin yang simple, bisa dengan membeli pupuk kandang (kotoran kambing yg sudah dihaluskan) dalam plastik. Lubangi bagian yg akan digunakan untuk menanam benih serta lubangi juga bagian bawahnya untuk air keluar. Buat lubang sedalam 2/3cm lalu tutup kembali benih dengan media tanam. Setelah benih cukup besar atau memiliki daun sejati setidaknya 4 helai, segera pisahkan ke kantong pupuk lain atau cabut saja hasil semaian yang kurang bagus dan sisakan bibit cabai yang tumbuh sehat.
Baca juga artikel lain mengenai tanaman cabai:
Cara Basmi Hama Aphids dan Kutu Putih Tanaman Cabe
Mengapa Paprika Tidak Pedas
Bawang Merah Lawan Kutu Putih (kutu kebul)
Cabai yang Familiar dan Mudah ditemukan di Supermarket
4. PENYIRAMAN BENIH
Teknik penyiraman cukup dengan cara disemprot. Benih yg belum tumbuh akan banyak membutuhkan air serta panas matahari. Jadi tidak usah ragu untuk menyemprot media tanam berisi benih hingga basah. Dijamin dalam 2/3 hari semaian cabai akan muncul dari tanah.
5. PENANAMAN BIBIT
Setelah benih cabai sudah cukup besar atau memiliki 4 helai daun sejati, pindahkan satu persatu bibit untuk pembesaran.
6. PRUNNING / PEMANGKASAN
Lalu setelah bibit memiliki kurang lebih 8/9 helai daun, potong bagian pucuknya dan sisakan 5-6 helai daun. Ini bertujuan agar bibit cabai fokus pada pertumbuhan batang utama. Ujung batang utama akan tumbuh cabang serta batang utama semakin besar dan kokoh untuk menopang banyak buah cabai nantinya.
7. PEMUPUKAN
Bila kita menanam benih dari awal pada kantong pupuk, secara otomatis pasokan nutrisi akan bertahan lebih lama hingga masanya panen. Namun ketika kita menanam pada media tanam yg memiliki sedikit asupan makanan, segera berikan pupuk kembali pada media tanam. Ingat! Media tanam yg memiliki banyak nutrisi akan mampu menyokong tanaman cabai hingga mereka berbuah lebat.
8. PEMANENAN
Bila buah cabai sudah masak, jangan biarkan menggantung di pohonnya terlalu lama. Ini juga termasuk cara agar tanaman cabai mampu hidup lebih lama dan nutrisinya tidak habis untuk menopang cabai cabai yg sudah masak.
Sebagai tambahan tips, proses pruning atau pemangkasan tanaman cabai tidak hanya dilakukan untuk membesarkan batang saat awal tanam saja. Namun, pemangkasan juga dilakukan ketika bentuk tanaman cabai sudah terlalu besar dan banyak terdapat batang- batang kering. Selain itu, kondisi tanaman yang tidak sehat atau bisa juga terserang hama perlu segera dilakukan pemangkasan. Tidak usah ragu untuk mamangkas habis batang- batang yang tidak produktif. Setelah 1 minggu tanaman akan mulai bertunas dan muncul bakal batang baru yang sehat serta akan menghasilkan buah cabai kembali.
8 + 1 Cara Agar Tanaman Cabai Rajin Berbuah dan Berumur Panjang
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
July 24, 2019
Rating:
No comments:
Post a Comment