Buah Putsa Rajin Berbuah?

Apakah kita pernah menyadari bahwa tanaman putsa atau apel india yang kita miliki sangat mudah berbuah bahkan tak berapa lama usai masa panen terakhirnya?

Tanaman dari keluarga Rhamnaceae ini memang cenderung sangat cepat tumbuh dan pada spesies tertentu bisa sangat invasif pertubuhannya. Tidak suka media tanam yang terlalu lembab, matahari juga menjadi favorit dari tanaman dalam family Rhamnaceae untuk hidup.

Putsa atau dengan nama latin Ziziphus mauritiana mampu berkembang pesat dan mampu menyebar luas dengan bantuan mamalia dan burung sebagai medianya. Mereka akan membawa benih biji dan meninggalkan benih sesuai dengan rute perjalanannya. Oleh karena itu, tidak heran jika tanaman ini banyak dijumpai secara merata di kawasan Asia.

Tanaman dengan toleransi tinggi terhadap kondisi tanah kering menjadikan tanaman ini cocok ditanam sebagai penghasil buah rumahan, cenderung tidak musiman serta minim perawatan. Namun jika tanaman putsa yang kita beli tidak kunjung menghasilkan buah, maka kualitas bibitnya perlu dipertanyakan. Atau mungkin tanaman yang kita dapatkan merupakan bibit yang berasal dari benih biji. Jika memang bibitnya berasal dari benih biji, maka kurang lebih pada usia 3 tahun tanaman putsa baru siap untuk berbunga dan memproduksi buah.

Untuk mendapatkan bibit tanaman putsa yang rajin berbuah sebaiknya kita bisa dapatkan bibit yang berasal dari stek, okulasi atau sambung pucuk. Bibit yang berasal dari okulasi atau sambung pucuk tidak akan mengenal ukuran ketika sudah musimnya berbuah. Meski ukuranya masih 50cm, jika memang berasal dari indukan yang rajin berbuah maka hasil tanaman okulasi atau sambung pucuk juga akan menirukan sifat asli tanaman induknya.

Yang berbeda ketika ukuran tanaman masih kecil jika dibanding dengan ukuran tanaman yang lebih besar ialah jumlah produksi buah yang akan semakin jauh berbeda. Oleh karena itu, gunakan wadah tanam yang berukuran besar atau langsung saja tanam ke dalam tanah untuk jumlah produksi buah yang semakin tinggi.

 Mengenai hama dari tanaman ini, yang paling sering ditemui ialah hama yang terdapat pada buahnya. Hama seperti lalat buah atau sejenis kepik akan memanfaatkan buah sebagai media bertelur. Sebagai akibatnya buah-buah putsa akan membusuk karena bagian dalam buah sudah dimakan oleh larva-larva hama yang mulai menetas. Untuk menghindari resiko gagal panen, maka pada saat ukuran buah berukuran sekitar 0.5cm kita sudah persiapkan sungkup untuk menghindari hama membuat lubang dan meletakan telur-telur mereka di dalam buah.