Perlukah Menyiram Stek Setiap Hari


Stek merupakan salah satu metode vegetatif dengan cara memanfaatkan bagian daun, batang atau akar dari tanaman. Bagian daun, batang dan akar sengaja diambil dari tanaman induk yang sudah dipastikan memiliki kualitas baik agar nantinya hasil stek juga akan 100% mengikuti kualitas dari tanaman induk.

Beberapa contoh tanaman yang bisa di stek antara lain; cocor bebek (daun), jeruk (batang pucuk), jambu air (batang pucuk), mengkudu (akar), fig (batang), jambu biji (batang pucuk), dan masih banyak jenis tanaman lain yang bisa dibudidaya secara vegetatif atau dengan metode stek.

Baca juga: Apa Arti Stek, Okulasi dan Mengeten 

Kemampuan tanaman yang satu dengan yang lain dalam bertahan hidup ketika diberlakukan stek akan berbeda-beda. Ada yang dengan mudah akan tumbuh ketika diletakan di udara bebas. Namun, ada pula jenis tanaman yang memerlukan perlakuan khusus ketika dilakukan stek.

Salah satunya dengan memberikan perlakuan sungkup atau dengan diletakan pada area green house. Tanaman stek secara umum membutuhkan suhu yang hangat sebagai penyokong hidupnya. Jadi, selama masa pemulihan dan disambung dengan masa pertumbuhan, tanaman stek masih dalam tahap sangat rentan.

Sisa- sisa nutrisi yang terdapat pada kambium akan dipergunakan dalam proses penyembuhan luka dan setelahnya akan dipergunakan untuk menumbuhkan tunas serta akar tanaman. Oleh karena itu, jangan terlalu senang dulu ketika dalam seminggu kita sudah melihat batang tanaman ditumbuhi tunas dan daun. Bisa jadi hal itu hanya sebuah PHP dan bukan merupakan indikator ikut tumbuhnya sistem perakaran tanaman stek.

Tumbuhnya daun baru dalam waktu singkat bisa disebabkan oleh faktor sisa nutrisi yang masih terdpat dalam batangnya. Hal itu seringkali dijumpai, khususnya pada stek tanaman yang menggunakan batang tua sebagai bahannya. Pemilihan batang pucuk yang sedang dalam kondisi dorman lebih mudah dikenali karena jika akar tidak ikut tumbuh maka dengan segera batang pucuk tanaman menjadi kering dan mati.

Baca juga: Pentingnya Melakukan Stek Saat Dormansi

Dari karakteristik umum yang tersebut di atas, berikut faktor-faktor penunjang keberhasilan proses stek tanaman:

Gunakan alat yang steril untuk memotong dan segalanya termasuk pengguanan sungkup yang masih steril

Fungisida dan rooting hormon bisa diberikan sebagai tambahan, meski secara alami batang tanaman sudah memiliki itu

Media tanam yang dipergunakan juga harus yang bersih dari hama agar jamur, serangga dan bibit penyakit tidak menjadi pengganggu tanaman stek

Penyiraman sebaiknya dilakukan ketika awal penanaman stek. Berikan air dalam jumlah banyak agar media tanamannya menjadi sangat basah. Gunakan saja media tanam arang sekam dan pasir sungai. Setelahnya biarkan tanaman stek dalam kondisi suhu yang konstan tanpa gangguan buka tutup sungkup atau dalam green house. Namun jika memang dalam kondisi terdesak, bisa lakukan penyiraman dalam keadaan sebelum dan setelah matahari terlihat. Hal itu untuk antisipatif terhadap perbedaan suhu drastis yang dialami stek.

Melakukan stek tidak serumit yang dibayangkan, kita tidak perlu terburu-buru bertanya kapan stek bisa buka sungkup, kapan stek mulai tumbuh akar dan tunas, dan pertanyaan teknis lain. Cukup perhatikan perkembangan tanaman stek, dengan acuan perkiraan mulai tanam hingga pemanenan adalah selama 2 bulan.

Namun, hal itu tidak bisa menjadi hal yang mutlak berlaku untuk semua jenis tanaman, dengan berbagai perbedaan suhu yang tiap daerah miliki. Ada yang bisa lebih cepat jadi dan tumbuh subur, di sisi lain ada pula tanaman yang cenderung lambat untuk tumbuh. Hal itu merupakan sebuah kewajaran dan dengan cara memperhatikan segalanya dengan lebih detail, maka evaluasi atau perbaikan akan segera bisa dilakukan.
Perlukah Menyiram Stek Setiap Hari Perlukah Menyiram Stek Setiap Hari Reviewed by Tanam Ternak Rumahan on March 27, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.