Azolla memang mudah dibudidaya. Bagi pemula, hanya perlu dua sampai tiga kali uji coba untuk akhirnya bisa merasakan bahwa menanam azolla memang ternyata bukan hal yang sulit dilakukan. Dengan cara memahami beberapa hal dasar yang dibutuhkan, maka azolla bisa tumbuh dengan optimal.
Baca juga: Cara Singkat Merawat Azolla
Azolla dan peternak kian erat hubungannya. Azolla jelas mampu mengurangi biaya pembelian pakan, serta menjadi salah satu jenis pakan bernutrisi yang berasal dari alam. Namun, untuk sekarang belum semua kalangan peternak bisa menggunakan dan menikmati azolla sebagai bagian dari asupan pakan ternak mereka. Salah satu faktor penyebabnya adalah tidak tersedianya lahan untuk membuat kolam budidaya azolla.
Baca juga: Membuat Kolam Azolla
Azolla memang mudah sekali berkembang biak. Percepatan tumbuhnya bisa mencapai 30% dalam kisaran waktu 24jam. Pupuk yang dibutuhkan juga tidak sulit didapatkan. Bisa menggunakan kotoran ayam, kotoran kambing ataupun sapi yang semua kondisinya sudah jadi atau berupa kotoran lama. Jika ekosistem airnya sudah ada, maka nutrisi yang awalnya berasal dari kotoran hewan bisa diurai bakteri dan mampu diserap oleh perakaran tanaman azolla.
Meski terlihat sangat mudah dalam maintenance atau perawatannya, tanaman azolla juga memiliki banyak musuh alami. Berupa hama yang selalu siap untuk memangsa perakaran hingga daun azolla dalam waktu beberapa hari saja.
Berikut beberapa jenis hama atau musuh alami pada tanaman azolla:
Keong
Berukuran besar (keong emas) ataupun jenis keong yang berukuran kecil memiliki potensi yang sama dalam merusak budidaya azolla. Mereka akan bergantungan pada perakaran azolla sembari perlahan memakan habis azolla di kolam.
Kecebong
Sebelum jadi berudu dan kemudian menjadi katak, azolla menjadi hidangan yang menyenangkan bagi koloni kecebong. Ciri-ciri tanaman azolla yang diserang hama kecebong bisa dilihat dari bentuk azolla yang berubah jadi serpihan kecil. Jadi, azolla yang semula bertumpuk gemuk-gemuk akan dimakan sedikit demi sedikit hingga habis seluruhnya.
Ngengat Sawah
Serangga ini angat ganas dan sangat berpotensi gagalkan panenan. Ukuranya kecil, berkisar 0,5cm. Serangga yang menyerupai kupu-kupu ini memiliki berbagai macam warna yang berbeda. Mulai dari warna putih, coklat muda, loreng hitam coklat, abu-abu dan masih banyak warna lain. Mereka biasa berkeliaran setelah matahari terbenam dan beterbangan dipermukaan azolla.
Kedatangan mereka ke kolam azolla tidak untuk berwisata, melainkan untuk tujuan meletakan telur-telur mereka. Siklus hidupnya menjadi ngengat hanya 4-5 hari saja. Dikatakan, satu ekor ngengat setiap kali bertelur bisa menghasilkan sekitar 150 butir. Tinggal dikalikan saja berapa kali dia akan datang untuk bertelur lagi di dalam kolam azolla.
Permukaan azolla yang tiba-tiba muncul spot berwarna coklat bisa menjadi indikator bahwa telur ngengat sudah menetas dan ulat-ulat sudah mulai bergerak untuk membatat habis tanaman azolla. Tak perlu banyak waktu, dalam dua malam azolla satu kolam mampu dihabiskan.
Koloni Ikan
Ikan non-predator mungkin terlihat tak memakan dedaunan azolla. Namun, ketika mereka mulai merusak perakaran azolla, maka daya tumbuh azolla juga perlahan akan menurun. Tak bisa menyerap makanan, maka azolla sedang dalam kondisinya menuju kematian.
Coba periksa saja apakah akar azolla tumbuh subur atau justru terdapat bekas potongan. Jika memang akar azolla sehat maka bentuknya seperti rambut yang dibilas usai keramas. Namun, ketika kondisinya dimakan ikan, maka akarnya menjadi pendek seperti sengaja dipotong rata.
Baca juga: Menanam Azolla dengan Nampan
Apapun jenis hamanya pasti bisa diatasi baik secara alami ataupun dengan pestisida sintetis. Kegagalan panen akibat diserang hama juga pasti akan kerap terjadi. Oleh karena itu, memilah bibit azolla di berbagai tempat atau area yang berbeda wajib dilakukan agar dikemudian hari kita tak perlu repot untuk mencari dan membeli bibit azolla lagi.
Beberapa Jenis Hama Tanaman Azolla
Reviewed by Tanam Ternak Rumahan
on
June 26, 2020
Rating:
No comments:
Post a Comment